digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP BAHARUDIN J. MUHAMMAD & DODI AFRIADI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi di Indonesia ditandai dengan semakin banyaknya inovasi yang digunakan dalam proses konstruksi. Salah satu contoh aplikasi teknologi pada proses konstruksi adalah teknologi cetakan beton atau bekisting. Teknologi bekisting berkembang dari sistem tradisional (rakit di tempat) menjadi sistem prafabrikasi. Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbandingan karakteristik bekisting tradisional dan bekisting prafabrikasi yang digunakan sebagai cetakan beton pada proyek konstruksi gedung bertingkat melalui kajian teknis dan operasional masing-masing tipe bekisting tersebut. Untuk membandingkan penggunaan kedua jenis bekisting tersebut, dilakukan analisa yang bersifat kualitatif terhadap aspek teknis dan operasional dari masing-masing tipe bekisting tersebut. Aspek yang dijadikan sebagai bahan perbandingan meliputi aspek produktivitas waktu pengerjaan bekisting, bobot biaya pekerjaan bekisting terhadap biaya pekerjaan beton, keberulangan bahan utama penyusun bekisting, serta sisa material utama yang terbuang (waste) dari pekerjaan masing-masing tipe bekisting. Berdasarkan hasil dari analisa yang dilakukan terhadap aspek teknis dan operasional masing-masing tipe bekisting, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bekisting prafabrikasi lebih unggul dibandingkan dengan bekisting tradisional. Keunggulan tersebut meliputi sisa bahan yang lebih sedikit, waktu pengerjaan yang lebih cepat, serta bobot biaya terhadap biaya pekerjaan beton yang lebih kecil.