digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sungai Citarum Hulu telah mengalami degradasi kualitas sampai kondisi kritis, sepanjang 12 km atau 47,1% telah tercemar berat oleh air limbah yang berasal dari aktivitas industri, domestik, dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Raksa (Hg) di Sungai Citrum Hulu dan mengevaluasi dampak yang akan terjadi. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat Hg di Sungai Citarum Hulu adalah 0,0032 mg/L untuk Citarum Wangisagara, 0,0042 mg/L untuk Citarum Sapan, 0,0002 mg/L untuk Citarum Dayeuhkolot, 0,008 mg/L untuk Citarum Nanjung dan 0,0043 mg/L untuk Citarum Tanjungpura. Semuanya masih berada di bawah baku mutu yaitu 0,01 mg/L, tetapi ada dua anak sungai Citarum Hulu yaitu Sungai Citepus Cisirung 0,0228 mg/L dan Sungai Cimahi Leuwigajah 0,0183 mg/L yang kandungan raksanya sudah melewati baku mutu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan yang sebenarnya mengingat fungsi dari Sungai Citarum Hulu yang sangat penting, salah satunya merupakan sumber air utama yang mengairi tiga waduk besar yaitu Saguling, Cirata, dan Jatiluhur yang oleh masyarakat sekitar dimanfaatkan sebagai areal budidaya perikanan jaring terapung dan sumber irigasi bagi pertanian di daerah Jawa Barat.