digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-COVER.pdf


2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP SHINTA YULIZIA 1-PUSTAKA.pdf

Mucuna pruriens saat ini hanya digunakan sebagai sayur dan bahan pembuat tempe di beberapa daerah di Indonesia. Di India, biji ini digunakan sebagai obat pencahar, anticacing, dan obat saraf. Berdasarkan penelitian, biji ini memiliki efek anti Parkinson. Namun, penelitian mengenai kandungan kimia di dalam biji ini masih terbatas sehingga masih belum banyak diketahui kandungan senyawa dalam biji kara benguk ini. Penelitian ini bertujuan menelaah kandungan kimia biji kara benguk. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi, lalu ekstrak n-heksana difraksinasi secara kromatografi cair vakum. Pemurnian fraksi dilakukan secara kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif, dan karakterisasi isolat dengan penampak bercak spesifik, spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak dan inframerah. Simplisia biji kara benguk menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, kuinon dan steroid/triterpenoid. Dari ekstrak n-heksana diperoleh isolat S. Isolat S diduga merupakan senyawa isoflavon yang mempunyai gugus Ar-H, -OH, C=O, C=C, dan -CH alifatik.