digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-COVER.pdf


2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP LILI FITRIANI 1-PUSTAKA.pdf

Poli (D,L-Laktida) telah digunakan untuk pembuatan mikropartikel sebagai matriks dan kontrol pelepasan protein, seperti faktor pertumbuhan, dalam teknik rekayasa jaringan. Pada penelitian ini mikropartikel dibuat dalam bentuk mikropartikel berpori dan mikropartikel tidak berpori dan digunakan papain sebagai model protein. Mikropartikel berpori yang berisi hidrogel ditujukan untuk menahan pelepasan awal protein dan mencegah difusi ke jaringan yang tidak diinginkan. Mikropartikel tidak berpori dibuat sebagai sistem penghantaran protein. Formulasi mikropartikel berpori dilakukan dengan emulsifikasi ganda penguapan pelarut air/minyak/air (A1/M/A2) menggunakan gas porogen hasil reaksi natrium bikarbonat dan asam sitrat. Parameter yang diteliti yaitu jumlah natrium bikarbonat, rasio volum larutan asam sitrat dan waktu pengadukan emulsi primer. Evaluasi mikropartikel berpori meliputi morfologi, distribusi ukuran, dan porositas. Enkapsulasi protein dalam mikropartikel tidak berpori dilakukan dengan emulsifikasi ganda penguapan pelarut A1/M/A2 dan padat/minyak/air (P/M/A). Diteliti pengaruh jenis emulsifikasi dan jumlah PEG 20000 terhadap efisiensi enkapsulasi papain dalam mikropartikel. Formula optimum mikropartikel berpori dihasilkan dengan rasio volum larutan asam : metilen klorida : poli vinil alkohol (PVA) = 1:3:3 dan rasio natrium bikarbonat : PDLLA = 2:3. Hidrogel tidak dapat menyatu dalam pembuatan mikropartikel berpori sehingga ditambahkan di luar mikropartikel. Efisiensi enkapsulasi papain dengan emulsifikasi A1/M/A2 yaitu 6,38%+-0,025; sedangkan metode P/M/A dengan rasio papain-PEG 20000 1:1 ; 1:4 ; dan 1:5 berturut-turut adalah 6,24%+-0,91 ; 30,15%+-1,66 dan 60,67%+-4,93. Dapat disimpulkan bahwa mikropartikel berpori dapat dibuat dengan menggunakan gas sebagai porogen dan efisiensi enkapsulasi tertinggi diperoleh dengan emulsifikasi P/M/A.