digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP HERTI ENDANG ROSMAYANI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Jagung manis (Zea mays L. var. saccharata Sturtev.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kendala yang masih ditemui dalam produksi tanaman jagung manis adalah biaya pemupukan yang masih tinggi. Selain itu, penggunaan pupuk sintetik dalam jumlah besar dan terus menerus diketahui dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan seperti pencemaran terhadap air minum. Aplikasi mikroorganisme yang memiliki kemampuan membantu ketersediaan nitrogen dalam tanah sebagai biofertilizer, merupakan salah satu solusi yang perlu terus digali. Salah satu mikroorganisme yang memiliki kemampuan tersebut adalah Azotobacter. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian inokulum bakteri Azotobacter dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis, menekan penggunaan pupuk sintetik serta untuk mengetahui kombinasi inokulum dan pupuk yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan tanaman jagung manis. Penelitian ini meliputi (1) Isolasi bakteri Azotobacter sp. (2) Seleksi bakteri hasil isolasi (3) Identifikasi isolat bakteri hasil seleksi (4) Aplikasi isolat bakteri terpilih pada tanaman jagung manis dengan 6 perlakuan dan 2 kontrol (positif dan negatif). Dari tahap 1 diperoleh 12 isolat bakteri Azotobacter. Dari tahap 2 diperoleh 2 isolat bakteri yang memberikan hasil terbaik yang setelah diidentifikasi (tahap 3) diketahui yaitu Azotobacter Beijeranckii dan Azotobacter chroococcum. Hasil pengukuran parameter yang diperoleh dari aplikasi kedua isolat tersebut adalah; tinggi tanaman, berat basah tongkol dan berat kering taruk tertinggi ditunjukan oleh perlakuan P5 (A. chroococcum + 25% urea) yang secara statistik berbeda nyata dengan kontol negatif (tanpa inokulasi dan urea) dan positif (tanpa bakteri dengan urea 100%). Parameter lain (jumlah daun) menunjukkan hasil terbaik pada perlakuan P5 dan P6 (A. chroococcum + 50% urea) yang berbeda nyata dengan kontrol negatif namun tidak berbeda nyata dengan kontrol positif dan perlakuan lain. Adapun parameter berat kering akar tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan P3 (A. beijeranckii + 50% urea), P4(A. chroococcum), P5 dan P6 yang berbeda nyata dengan kontrol negatif dan positif namun tidak berbeda nyata dengan P1(A. beijeranckii) dan P2(A. beijeranckii + 25% urea). Analisis aktivitas enzim dalam tanah menunjukkan bahwa semua perlakuan berbeda nyata dengan kontrol negatif dan positif. Kadar amonium dalam tanah tertinggi ditemukan pada perlakuan P5 dan P6 yang berbeda nyata dengan kontrol negatif. Kadar nitrat dalam tanah pada semua perlakuan tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif dan positif. Uji korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif antara tinggi tanaman, berat basah tongkol, berat kering taruk dan berat kering akar, dengan aktivitas enzim dan kadar amonium dalam tanah. Kadar nitrat dalam tanah menunjukkan korelasi negatif dengan semua parameter. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah inokulasi Azotobacter chroococcum dapat memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan jagung manis dan dapat menekan penggunaan pupuk sintetik. Kombinasi inokulum dan pupuk yang menunjukan hasil terbaik adalah P5 (A. chroococcum + 25% urea) yang pada parameter tinggi tanaman, berat basah tongkol dan berat kering taruk menunjukkan nilai tertinggi.