digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-COVER.pdf


2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-BAB 6.pdf

2009 TA PP COMETTA SURYA GURITNO 1-PUSTAKA.pdf

Terdapat beberapa metode yang cukup handal untuk mendeteksi keberadaan extrasolar planet, di antaranya adalah teknik analisis kurva cahaya transit fotometrik. Ketika extrasolar planet melintas di depan piringan bintang in duknya, fluks yang diterima dari bintang tersebut akan mengalami penurunan. Peristiwa inilah yang diamati untuk diperoleh kurva cahayanya. Dari analisis kurva cahaya ini, dapat diturunkan beberapa parameter fisis mengenai sistem bintang-planet. Seager dan Mallen-Ornelas (2002) telah menurunkan persamaan-persamaan untuk membantu penurunan parameter-parameter sistem dari kurva cahaya transit. Solusi yang ditawarkan oleh persamaan Seager dan Mallen-Ornelas ini merupakan solusi unik yang telah diuji melalui simulasi.Fenomena penggelapan tepi akan menyebabkan perubahan bentuk kurva cahaya transit dari yang seharusnya. Akibatnya, parameter sistem yang diturunkan dari hasil analisis harus ditentukan dengan lebih cermat. Mandel dan Agol (2002) telah membuat program yang dapat mensimulasikan model kurva cahaya untuk membantu fit terhadap data kurva cahaya transit dengan mempertimbangkan efek penggelapan tepi.Sebagai perbandingan, diambil data pengamatan HD209458 dari Charbonneau et al (1998). dan Brown et al (2002). dan kemudian dilakukan fit pada kedua data tersebut. Hasil fit menunjukkan bahwa simulasi model Mandel-Agol dapat bermanfaat dalam membantu analisis lebih lanjut, sehingga data akhir yang didapat lebih akurat lagi.