Pemahaman konsep vektor merupakan landasan penting dalam pembelajaran fisika
fase F, khususnya dalam topik kompleks seperti mekanika (perpindahan, komponen
gaya, momen gaya), usaha, fluks medan listrik, serta gaya Lorentz. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan instrumen Five-Tier test yang mencakup:
jawaban konsep, tingkat keyakinan terhadap jawaban, alasan konseptual, keyakinan
terhadap alasan, dan sumber jawaban. Instrumen ini dikembangkan untuk
mengidentifikasi tingkat pemahaman peserta didik dalam konsep vektor dan
penerapannya pada materi fisika fase F. Instrumen diujikan kepada 317 peserta
didik kelas XII dari sepuluh SMA Negeri di Kota Tasikmalaya. Pada studi ini,
validasi instrumen oleh dua praktisi dengan disertai respon uji keterbacaan oleh 22
peserta didik dan dilakukan uji reliabilitas instrumen dengan model Rasch. Hasil
validasi menunjukkan nilai instrumen valid dengan nilai Aikens’ V ? 0,70 untuk
hampir seluruh aspek penilaian sedangkan uji reliabilitas dengan model Rasch
menunjukkan nilai 0,85 untuk Person Reliability dan 0,98 untuk Cronbach’s Alpha.
Hasil menunjukkan bahwa Pemahaman Ilmiah untuk sebagian peserta didik pada
definisi vektor secara grafis sebanyak 32,18% dan pada operasi penjumlahan dua
vektor 2D sebanyak 29,02%, serta pada penerapan penjumlahan vektor 2D untuk
menunjukkan perpindahan sebanyak 15,14%. Miskonsepsi terjadi pada konsep
penjumlahan dua vektor secara analitik yang diterapkan pada penentuan
perpindahan posisi dalam materi mekanika. Sebagian besar peserta didik ditemukan
Tidak Paham Konsep hampir dalam semua materi konsep vektor (22,40% hingga
72,24%) dengan hubungan kategori pemahaman yang sama antara konsep vektor
dan penerapannya. Peserta didik lebih banyak memilih Logika Sendiri sebagai
sumber jawaban (41,03%) sedangkan yang merujuk kepada buku (4,69%) dan
pembelajaran kelas (20,06%). Terdapat korelasi bahwa Pemahaman Ilmiah peserta
didik bersumber dari pembelajaran kelas (45,05%), Miskonsepsi dan Tidak paham
berasal dari logika sendiri (42,97%) dan menebak (25,20%). Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan bernalar dan refleksi konseptual peserta didik masih perlu
ditingkatkan agar siap menghadapi tuntutan pembelajaran di pendidikan tinggi.
Instrumen ini efektif dalam memetakan tingkat kesiapan konseptual peserta didik
dan dapat dijadikan alat evaluasi formatif untuk mendukung perbaikan
pembelajaran fisika tingkat lanjut.
Perpustakaan Digital ITB