2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-BAB1.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-BAB2.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-BAB3.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-BAB4.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-BAB5.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-COVER.pdf
2007 TA PP AGNES VITRA KRISTIANI 1-PUSTAKA.pdf
ABSTRAK:
Bertambahnya penduduk di daerah perkotaan mengakibatkan peningkatan dalam hal kebutuhan akan sarana dan prasarana, lebih khususnya kebutuhan perumahan. Rumah termasuk kebutuhan manusia selain pangan dan sandang. Sampai saat ini saja, bisa dilihat dari kenyataan yang ada, masalah pemenuhan kebutuhan perumahan masih sulit dipecahkan. Khususnya, di daerah perkotaan, kebutuhan akan tempat tinggal meningkat pesat. Hal ini tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang tersedia. Jumlah lahan yang tetap mengakibatkan naiknya harga tanah sehingga sulit untuk membeli rumah tunggal.
Karena harga tanah di kota semakin mahal, bagi masyarakat berpendapatan menengah ke atas terdapat pilihan untuk membangun perumahan di daerah pinggir kota, mengingat harga tanah di daerah pinggir kota lebih murah. Akan tetapi, hal tersebut ini menimbulkan masalah, antara lain kemungkinan terjadinya segregasi sosial, mahalnya infrastruktur, serta jarak jauh ke tempat kerja dan pusat perbelanjaan (pemborosan waktu dan tenaga).
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dirancanglah suatu tipe hunian berkepadatan sedang di konteks urban yang akhir-akhir ini banyak dibangun, yaitu town house. Ruang-ruang dalam unit hunian yang kompak dapat meminimalisiasi luas lahan yang dibutuhkan. Town house juga dapat memfasilitasi keinginan penghuni untuk dapat memiliki halaman rumah. Halaman merupakan halaman komunal sehingga penghuni mendapatkan halaman yang jauh lebih luas daripada bila mereka memiliki halaman sendiri-sendiri. Ruang-ruang luar, seperti inner-court, lapangan olahraga, digunakan sebagai fasilitas bersama dan dimaksudkan agar dapat mengurangi sifat individualistis para penghuni. Meskipun demikian, mereka juga harus mendapatkan privasi yang diinginkan.
Dapat dikatakan bahwa town house muncul dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja mereka. Namun karena keterbatasan lahan di daerah urban, maka halaman pribadi dikurangi dan akibatnya dinding samping suatu unit merupakan dinding samping unit di sebelahnya.
Perpustakaan Digital ITB