Abstrak - Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Rizqi Nur Fadhilah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Paduan berbasis seng (Zn) berpotensi sebagai material implan biodegradable karena biokompatibilitas yang baik dan laju korosi yang moderat. Namun, kekuatan mekaniknya masih rendah sehingga diperlukan peningkatan melalui penambahan unsur paduan dan perlakuan Equal Channel Angular Pressing (ECAP). Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan magnesium (Mg) dan tembaga (Cu) serta proses ECAP terhadap struktur mikro, sifat mekanik, dan ketahanan korosi paduan Zn–1,5Mg–0,5Cu. Spesimen dibuat melalui pengecoran, homogenisasi, dan ECAP dua lintasan Rute C pada temperatur 200 °C. Karakterisasi dilakukan menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDS, uji mekanik dengan kekerasan Vickers, serta uji korosi metode Flow Immersion Corrosion (FIC) dalam larutan Simulated Body Fluid (SBF) pada temperatur 37 °C dengan kecepatan aliran 1,62–6,25 mm/s selama 48 jam pada masing-masing spesimen.
Hasil penelitian menunjukkan ECAP menghasilkan butir lebih halus dan distribusi fasa yang merata. Paduan Zn–1,5Mg–0,5Cu memiliki kekerasan tertinggi, meningkat dari 103,8 HV menjadi 122,4 HV setelah ECAP 2 lintasan. Uji korosi memperlihatkan Zn murni mengalami laju korosi awal tinggi, sedangkan paduan Zn–1,5Mg–0,5Cu membentuk lapisan pasif yang lebih protektif. Kehadiran fasa Mg2Zn11 dan Mg?Cu memicu korosi galvanik, tetapi ECAP mampu menurunkan laju korosi dibanding kondisi homogenisasi. Secara keseluruhan, kombinasi alloying Zn–1,5Mg–0,5Cu dan ECAP meningkatkan kekerasan dan menurunkan laju korosi sehingga berpotensi untuk aplikasi stent biodegradable.
Perpustakaan Digital ITB