digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Fajar Ash Shiddieqy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengolahan sawit menjadi crude palm oil menghasilkan produk samping berupa palm fatty acid distillate sejumlah 3—5% berat CPO. Pada tahun 2022, jumlah PFAD di Indonesia mencapai 1,6 juta ton. Jumlah PFAD yang melimpah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Di sisi lain, kebutuhan wax, khususnya dalam industri kosmetik masih bersumber dari minyak bumi dan belum dapat dipenuhi oleh natural wax, seperti jojoba wax, beeswax, candelilla wax, rice bran wax, dan sejenisnya. Wax-wax ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah dan memiliki harga yang cenderung mahal. PFAD, yang komposisi terbesarnya merupakan asam lemak bebas (87%) dan terdiri dari 46% asam palmitat serta 36,7% asam oleat, berpotensi memenuhi kebutuhan wax dengan mengubahnya menjadi ester melalui proses esterifikasi. Proses esterifikasi dilakukan dengan menambahkan enzim lipase ke dalam campuran PFAD dan cetyl alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis wax ester dari PFAD pada skala laboratorium dengan substrat berupa PFAD dan cetyl alkohol serta dengan bantuan enzim lipase nabati. Reaksi sintesis dilakukan secara duplo dengan memvariasikan temperatur (35, 40, 45, dan 50oC), nisbah massa substrat (PFAD:alkohol senilai 0,33; 0,5; 1; 2; dan 3), serta kadar lipase (10, 20, 30, dan 40 %). Dilakukan pula pretreatment terhadap lipase jarak kepyar serta treatment reaksi berupa penambahan gel silika dan kondisi vakum. Waktu reaksi kemudian divariasikan untuk kondisi dengan yield terbaik (2, 4, 6, 8, dan 10 jam). Scale up sampai 200gr produk akan dilakukan pada kondisi yang menghasilkan yield terbaik. Wax ester yang dihasilkan akan dianalisis dengan beberapa parameter, yakni angka asam, angka penyabunan, serta analisis komposisi. Kondisi reaksi yang menghasilkan konversi terbaik adalah temperatur reaksi pada 40oC, perbandingan massa PFAD:Cetyl Alkohol senilai 1:1, kadar lipase 20%, tanpa adanya pretreatment lipase dan treatment reaksi. Kondisi tersebut menghasilkan konversi sebesar 13,36%, dengan nilai angka asam dan angka penyabunan sebesar 75,35 mgKOH/g dan 123,3 mgKOH/g. Kualitas wax ester hasil sintesis masih perlu ditingkatkan konversinya agar dapat mensubstitusi wax yang ada di pasaran.