Poliester tak jenuh memiliki ruang lingkup aplikasi yang sangat luas oleh karena
potensinya untuk dilakukan modifikasi gugus fungsi atau pengikatan silang pada
gugus ikatan rangkapnya. Modifikasi tersebut memungkinkan pemanfaatan
poliester tak jenuh menjadi material maju, seperti pelapis (coating), material
thermoset, material konstruksi, dll. Sebagian besar poliester tak jenuh yang
tersedia di pasar merupakan produk dari bahan baku berbasis minyak bumi,
sehingga proses produksinya dianggap dapat membahayakan lingkungan. Selain
itu, produksi konvensional dari poliester tak jenuh acap kali melibatkan katalis
logam dan dilakukan pada suhu tinggi (>200 °C), sehingga diperlukan adanya
alternatif metode yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemanfaatan bahan baku berbasis biomassa
seperti asam mukonat menjadi lebih banyak dilakukan. Asam mukonat merupakan
senyawa asam dikarboksilat tak jenuh yang dapat diperoleh dari proses
pengolahan mikrobiologis dari limbah lignoselulosa. Senyawa ini diketahui
memiliki potensi pemanfaatan lebih lanjut, antara lain sebagai bahan baku
poliester. Selain itu, sintesis poliester dengan memanfaatkan enzim teramobilisasi
sebagai biokatalis menjadi alternatif yang menarik karena dapat melakukan reaksi
polikondensasi pada suhu yang lebih rendah, bebas logam, serta memiliki
selektivitas reaksi yang lebih baik dibandingkan dengan katalis konvensional.
Pada penelitian ini, kami melakukan reaksi esterifikasi dan isomerisasi terhadap
asam cis,cis-mukonat untuk memperoleh monomer diester. Tiga kelompok
poliester tak jenuh telah disintesis menggunakan biokatalis Candida antarctica
Lipase B (CALB) dari tiga monomer turunan asam mukonat (trans,trans-dimetil
mukonat, trans-ß-dimetil hidromukonat, dan dimetil adipat) dengan beberapa
molekul diol alifatik yang memiliki perbedaan panjang rantai (C4-C12). Analisis
struktur kimia dengan 1H-NMR menunjukkan bahwa seluruh poliester telah
berhasil disintesis tanpa adanya perubahan konfigurasi stereokimia pada gugus
ikatan rangkap dari monomer tak jenuh-nya. Reaksi yang dilakukan menghasilkan
poliester dengan nilai massa rata-rata molekul berat ( ) mencapai 59,4 kg/mol.
Studi pada pengaruh struktur monomer terhadap hasil polikondensasi enzimatis
mengindikasikan bahwa CALB memiliki aktivitas katalitik yang lebih baik
terhadap diester yang lebih jenuh dan diol dengan rantai metilen yang lebih
panjang. Analisis mikrostruktur dengan MALDI-ToF-MS menunjukkan bahwa
tidak ada produk samping yang dihasilkan pada keseluruhan reaksi polikondensasi
enzimatis. Seluruh poliester yang dihasilkan memiliki titik degradasi maksimum
pada suhu sekitar 400 °C berdasarkan hasil analisis TGA. Analisis lebih lanjut
dengan berbagai metode, seperti DSC dan WAXD dilakukan pada penelitian ini
untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengaruh struktur monomer terhadap
sifat fisik dari poliester yang dihasilkan.
Perpustakaan Digital ITB