Polianilin merupakan salah satu polimer konduktif yang banyak dipakai sebagai material utama pada sel surya, sensor gas, dan baterai. Aplikasi-aplikasi tersebut membutuhkan polianilin yang memiliki nilai konduktivitas tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengadukan selama sintesis polianilin akan mempengaruhi struktur dan konduktivitas polianilin yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan sintesis polianilin terdoping HCl dengan metode oksidasi langsung menggunakan ammonium peroxodisulfat (APS) pada suhu 0 dan 25OC. Total waktu sintesis adalah 48 jam dengan variasi waktu pengadukan selama 48, 36, 24, 12, 6, 3, dan 1 jam, serta tanpa pengadukan. Polianilin yang dihasilkan berupa serbuk yang berwarna hijau kehitaman. Polianilin kemudian dikarakterisasi dengan Spektroskopi Raman, FTIR, XRD, dan SEM. Citra SEM yang didapat menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan, ukuran nanofiber polianilin yang terbentuk semakin besar dengan agregat yang semakin banyak. Hasil XRD menunjukan bahwa pengadukan memberikan pergeseran ke sudut yang lebih kecil untuk puncak dengan 2θ berkisar pada 25O yang berkorespondensi dengan bidang hamburan {(110)}. Hasil Raman juga menunjukan adanya pergeseran puncak ke arah bilangan gelombang yang lebih besar akibat pengaruh pengadukan. Spektrum absorpsi inframerah menunjukan adanya gugus quinoid dan benzoid pada 1557 cm-1 dan 1477 cm-1 serta gugus C-H aromatik pada 1302 cm-1. Dari hasil EIS diketahui bahwa semakin lama waktu pengadukan, maka dihasilkan polianilin dengan nilai konduktivitas yang semakin menurun dengan nilai konduktivitas antara 0,1213-0,024 S.cm-1.
Perpustakaan Digital ITB