digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Vinsensius Gilrandy Santoso
PUBLIC Open In Flipbook Perpustakaan Prodi Arsitektur

Dominasi material pabrikasi pada sambungan plat konstruksi atap bambu kurang mendukung prinsip keberlanjutan sirkular. Di sisi lain, peningkatan volume limbah plastik high-density polyethylene (HDPE) di Indonesia, dengan tingkat daur ulang yang masih belum optimal, membuka peluang pemanfaatan sebagai alternatif sambungan struktural yang lebih ramah lingkungan. Melalui penerapan r-HDPE sebagai plat sambungan pada batang bambu tali (Gigantochloa apus) dalam desain konstruksi atap, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan sambungan plat r-HDPE terhadap kemampuan layan, efisiensi sistem sambungan, dan potensi penerapan dalam konstruksi sirkular. Melalui pendekatan eksperimental kuantitatif, penelitian ini melakukan simulasi, pengujian material, dan eksperimen model uji skala 1:1 di laboratorium. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelompok model uji dengan sambungan plat r-HDPE (MGP) mampu menahan beban maksimum rata-rata ±12,98 kN (1323,77 kgf), meningkat 25,54% dibandingkan kelompok sambungan T mur-baut (MTJ). MGP menunjukkan peningkatan kemampuan layan signifikan (daya tahan lendutan 46% lebih tinggi sesuai standar SNI) dan efisiensi struktural tinggi (utilisasi bambu 94,36%). Deformasi pada MGP lebih terkendali berkat distribusi beban merata dan sifat viskoelastis r-HDPE yang menyerap energi. MGP juga unggul dalam ketahanan keruntuhan awal dan stabilitas performa, serta menawarkan potensi konstruktibilitas yang edukatif. Rasio efisiensi MGP terhadap beban maksimum per berat dan per volume masing-masing mencapai 0,271 kN/kg dan 233,294 kN/m³. Kontribusi keberlanjutan terlihat dari pemanfaatan limbah plastik setara 223 botol 1,5-liter (±5,73 kg) untuk satu unit kuda-kuda, dengan tingkat reusability 12,01%. Meskipun biaya awal mungkin lebih tinggi, peningkatan performa, efisiensi, dan potensi daur ulang menjadikan MGP menjadi tawaaran solusi ekologis untuk konstruksi bambu sirkular dan berkelanjutan.