
Abstrak - Sahabista Arkitanego Armantara
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Materi gelap (dark matter) sebagai komponen dominan alam semesta
yang tidak memancarkan cahaya, hanya dapat dipelajari melalui interaksi
gravitasinya dengan materi tampak, radiasi, dan struktur kosmik yang
diamati. Di antara berbagai manifestasinya, Dark Matter Halo (DMH)
muncul sebagai struktur kunci yang tidak hanya membentuk kerangka
gravitasi bagi pembentukan galaksi, tetapi juga menentukan evolusi mereka
melalui dinamika kosmik. Dalam penelitian ini, saya mengembangkan
pendekatan komputasional inovatif untuk merekonstruksi distribusi DMH
secara kuantitatif dengan memanfaatkan data simulasi DMONLY dari proyek
EAGLE (Evolution and Assembly of GaLaxies and their Environments).
Model prediktif berbasis Recurrent Neural Networks (RNN) termasuk varian
Long Short-Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent Unit (GRU)
dirancang khusus untuk menangkap kompleksitas dinamika spasio-temporal
dari DMH. Model ini mengintegrasikan berbagai parameter fisis kritis seperti
redshift, massa, kecepatan, dan posisi potensial; sementara pendekatan
model triaksial dan profil densitas standar (Navarro-Frenk-White [NFW]
dan Cuspy) memberikan kerangka kerja untuk karakterisasi struktur halo
yang komprehensif. Hasil analisis tidak hanya menunjukkan konsistensi yang
kuat dengan prediksi model kosmologi standar ?CDM dalam hal distribusi
profil densitas, tetapi juga mengungkapkan aspek geometris DMH yang tidak
sferis beserta dengan kompleksitas strukturalnya. Temuan ini secara kolektif
menegaskan bahwa arsitektur RNN tidak hanya efektif untuk pemetaan dan
karakterisasi spasio-temporal Dark Matter Halo, tetapi juga membuka peluang
baru dalam pengembangan model kosmologi berbasis machine learning.