ABSTRAK Juan Christopher Santoso
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Social media bot adalah sistem terotomatisasi yang bertempat pada platform media sosial. Social media bot umumnya digunakan dengan tujuan tertentu menyesuaikan kebutuhan. Bergantung kepada penggunaannya, social media bot dapat memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pengguna. Namun, interaksi antara bot dan pengguna pada media sosial terlimitasi oleh kemampuan bot untuk memahami bahasa alami manusia dan melakukan aksi-aksi sebagaimana perilaku pengguna di media sosial. Maka dari itu, social media bot dapat diperlengkapi dengan sistem agen LLM yang dibekali dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami, kemampuan untuk melakukan penalaran, dan kemampuan untuk melakukan aksi.
Influencers adalah pihak yang memiliki pengaruh dalam media sosial. Melihat potensial dari pengaruh yang dihasilkan oleh influencer, sistem agen LLM dapat dirancang sedemikian rupa untuk memanfaatkan pola perilaku influencer dengan mempelajarinya sebagai landasan bagi cara kerja sistem agen LLM. Pemanfaatan pola perilaku influencers mendasari cara sistem agen LLM berinteraksi dan melakukan aksi-aksi di media sosial, mencakup aksi like, follow, comment, post, dan reply chat. Di sisi lain, tidak hanya pola perilaku, sistem agen LLM juga dapat memanfaatkan popularitas dari influencers untuk memenuhi kebutuhannya.
Influencer memiliki sebuah kepribadian tertentu dan berada pada lingkup komunitas tertentu. Dalam berinteraksi dan merespon, influencer memiliki pola perilaku yang dapat dijadikan sebagai acuan. Berlandaskan pada pola ini, sistem agen LLM dibangun berbasis model perilaku dengan melakukan konfigurasi persona dan kepribadian selayaknya seorang pengguna Instagram. Guna memaksimalkan interaksi yang dibangun dengan pengguna, sistem agen LLM juga diperlengkapi dengan komponen pemahaman, penalaran, pengetahuan, dan memori. Selain merespon, sistem agen LLM juga mampu secara inisiatif melakukan berbagai aksi di media sosial. Dalam hal ini, digunakan sebuah model probabilistik untuk menyimulasikan perilaku sebuah pengguna Instagram. Target dari aksi sistem agen LLM diarahkan kepada post atau akun milik influencer, memanfaatkan popularitas dari influencer dalam pembangunan personalisasi.
Perpustakaan Digital ITB