Lapangan panas bumi Tompaso adalah lapangan yang sudah diproduksikan selama 9 tahun, direncanakan akan dilakukan penambahan kapasitas terpasang sebesar 40 MW. Dalam penetapan target, strategi dan rencana pengembangan lanjutan, dibutuhkan simulasi numerik yang dapat menggambarkan kondisi dinamis pasca produksi pada suatu sistem panas bumi secara menyeluruh. Data-data produksi dan pengujian sumur aktual diperlukan untuk memperbaharui model konseptual dan mengkonfirmasi besar potensi hasil resource assessment yang dilakukan sebelumnya. Resource assessment yang dilakukan juga perlu untuk dapat memberikan pemahaman mendalam terkait parameter-parameter ketidakpastian dari reservoir dan operasional, sehingga risiko pengembangan dapat diminimalisir. Penelitian ini akan mengembangkan model numerik dual-porosity yang tervalidasi menggunakan data geosains dan data sumur aktual guna merepresentasikan kondisi bawah permukaan secara lebih akurat. Model ini digunakan untuk melakukan probabilistic resource assesment dengan mempertimbangkan ketidakpastian parameter-parameter reservoir. Metode yang digunakan mencakup Experimental Design (ED) dengan pendekatan Plackett-Burman Design sebagai penyeleksi parameter-parameter sensitif untuk membentuk model proxy berbasis regresi. Model proxy ini kemudian dikombinasikan dengan simulasi Monte Carlo sehingga dapat menghasilkan estimasi cadangan secara probabilistik serta uncertainty analysis untuk setiap parameter-parameter penting dalam perhitungan. Hasil resource assessment menunjukkan besar cadangan dari lapangan Tompaso sebesar 78 MW (P10), 85 MW (P50), dan 92 MW (P90) dengan parameter paling signifikan adalah wellhead pressure dan porositas matriks. Penggunaan Plackett-Burman Design juga dapat menghasilkan proxy model dengan tingkat kepercayaan mendekati 90%, dengan parameter paling sensitif yaitu well head pressure dan porositas matriks.
Perpustakaan Digital ITB