digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Air limbah domestik yang diolah menggunakan tangki septik konvensional belum dapat menurunkan zat organik dan nutrien dengan efektif. Modifikasi tangki septik dapat dilakukan dengan menambahkan media MBBR pada tangki aerasi dan menambahkan tangki anoksik. Meotode aerasi yang digunakan adalah intermittent aerasi sehingga tercipta situasi oksik-anoksik. Sumber energi dari aerator menggunakan panel surya yang membuat proses lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Penelitian ini mengevaluasi kinerja tangki septik modifikasi (MST). Penggunaan 2 panel surya 30 WP yang dipasang paralel dapat menghasilkan energi untuk menghidupkan aerator 20W selama 8 jam. Limbah yang digunakan adalah air limbah domestik tercampur lumpur tinja dari tangki septik MCK Gedung Teknik Lingkungan ITB Durasi dari listrik yang dihasilkan panel surya diukur untuk mengetahui berapa lama proses aerasi dapat dilakukan. Nilai COD dan Amonia diukur sebelum diolah untuk mengetahui karakteristik limbah dan setelah proses pengolahan untuk mengetahui penurunan nilainya. Perhitungan energi yang digunakan dan nilai ekonomi dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaantangki septik modifikasi dibanding dengan tangki septik konvensional. Limbah cair dari MCK Gedung Teknik Lingkungan ITB memiliki rerata nilai COD 2259,16 mg/L dan amonia 259,38 mg/L. Proses intermittent aerasi yang memiliki waktu tinggal 24 jam dengan aerasi 8 jam per hari dan 48 jam dengan aerasi 16 jam per dua hari dapat menurunkan nilai COD total dan amonia mencapai 90%. Aerasi 8 jam memiliki rata rata penyisihan nilai COD sebesar 80,73% dan amonia sebesar 84,25%. Aerasi 8 jam perhari dengan waktu tinggal 48 jam memiliki rata-rata penyisihan nilai COD sebesar 89,43% dan amonia sebesar 84,29%. Nilai yang didapat tidak jauh berbeda dengan persentasi penyishan yang didapatkan dari metode aerasi kontinu dengan waktu tinggal 24 jam untuk COD sebesar 92,15% dan amonia sebesar 92,46%. Panel surya dapat digunakan kurang lebih selama 20 tahun sehingga bila dibandingkan dengan penggunaan listrik konvensional dapat menghemat sebanyak 99,26 %. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penurunan nilai COD total dan amonia tidak jauh berbeda dengan penerapan sistem aerasi kontinu sehingga dapat dianggap efektif dalam menurunkan nilai COD dan amonia yang ada di air limbah domestik, penggunaan panel surya sebagai sumber energi memiliki nilai ekonomi yang lebih baik dibanding penggunaan listrik konvensional dalam jangka panjang, sehingga modifikasi tangki septik menggunakan sistem aerasi intermittent dengan panel surya sebagai sumber energi aerator memiliki potensi lebih efektif dalam mengolah limbah domestik setempat dan dapat mengefisiensikan energi yang digunakan.