Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Demand untuk digital service meningkat seiring yang juga meningkatkan demand untuk data center. Demand yang tinggi tersebut membuat tekanan terhadap penyedia layanan semakin tinggi untuk dapat menyediakan layanan dengan ketersediaan tinggi. Untuk memenuhi demand tersebut, data center harus memiliki sistem kelistrikan dan pendingin dengan ketersediaan tinggi. Dari sisi biaya, sistem kelistrikan dan pendingin dengan ketersediaan tinggi juga menyebabkan tingginya biaya investasi dan operasi sementara dilain sisi dapat menurunkan biaya resiko rugi sehingga studi perbandingan antar konfigurasi redundansi perlu dilakukan. Ketersediaan sistem juga perlu di-assess dikarenakan tidak semua kerugian dapat dinominalisasi menjadi kerugian finansial. Penelitian ini berfokus pada perbandingan parameter antara berbagai konfigurasi redundansi sistem kelistrikan dan pendinginan data center meliputi sistem tanpa redundansi, dengan redundansi minimum, dengan redundansi 2N, dan dengan redundansi 2N dengan penambahan redundansi paralel pada komponen yang dinilai memerlukan. Hasil penelitian menyatakan sistem dengan konfigurasi redundansi 2N merupakan konfigurasi yang paling optimal dengan mempertimbangkan parameter ketersediaan untuk operasi penuh senilai 99.99923719% dan ketersediaan untuk utilisasi senilai 99.99986869% dengan LCC (Life Cycle Cost) sebesar Rp580.257.951.660 untuk operasi selama 20 tahun.
Perpustakaan Digital ITB