Industri-industri di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri pengolahan kayu. Hasil dari industri ini sangat beragam, diantaranya adalah kerajinan tangan, kertas, pintu, kusen, furnitur (mebel), pensil, kuas, triplek, dan lainlain. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri ini, ketersediaan sumber daya kayu
semakin menipis karena kayu merupakan sumber daya alam yang sukar diperbaharui. Oleh karena itu, pemanfaatan kayu harus dioptimalkan sedemikian rupa sehingga semakin sedikit sisa produksi yang dihasilkan. Pada umumnya, sisa-sisa pengolahan kayu ini langsung dibakar begitu saja, sehingga menimbulkan polusi udara.
Permasalahan limbah ini juga terjadi di perusahaan pengolahan kayu (PT. X), yang berlokasi di kabupaten Bandung, dimana sisa produksi PT. X ini yang belum bisa
termanfaatkan kembali adalah berupa sawdust dan wood chip. Sawdust dan wood chip belum bisa memberikan nilai tambah dikarenakan ukurannya yang masih terlalu besar untuk digunakan dalam industri lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk membantu PT. X memanfaatkan kembali sisa produksinya dengan cara merancang sebuah alat yang mampu mengolah sawdust dan wood chip menjadi wood powder. Wood powder merupakan bahan dasar untuk pembuatan briket, plywood, obat nyamuk bakar, dan lain-lain. Perancangan alat ini didasarkan pada konsep-konsep mesin pereduksi ukuran yang sudah tersedia di pasar, lalu kemudian akan dipilih beberapa konsep melalui Pugh concept selection. Pada dasarnya metoda ini memilah-milah berdasarkan nilai plus dan nilai minus dari berbagai konsep yang sudah ada, sehingga dapat diperoleh suatu konsep
alat yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil pemilihan, dirancang sebuah alat/mesin yang dapat mereduksi ukuran sawdust dan wood chip menjadi butiran-butiran yang lebih kecil atau dikenal sebagai wood powder.
Perpustakaan Digital ITB