digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Harinka Innadya Aufa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Minyak nilam merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi di Indonesia, terutama digunakan dalam industri parfum. Kualitas minyak nilam sangat dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang digunakan. Metode ekstraksi superkritis CO? dipilih karena kemampuannya menghasilkan minyak berkualitas tinggi tanpa merusak senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi waktu dan tekanan pada metode ekstraksi superkritis CO? terhadap kualitas minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.). Bahan baku batang dan daun nilam didapatkan dari petani di Sidoarjo, Jawa Timur. Persiapan bahan baku, proses ekstraksi, dan pengambilan data penelitian dilakukan pada Desember 2024 sampai Maret 2025 lokasi di PT. Cipta Atsiri Nano, Laboratorium Biomassa ITB Jatinangor, dan Laboratorium GEM-CSU-ITB Jatinangor. Penelitian dilakukan dengan variasi waktu ekstraksi (4, 6, dan 8 jam) serta tekanan (100, 110, dan 120 bar). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey. Hasil menunjukkan peningkatan waktu dan tekanan berpengaruh signifikan terhadap rendemen, bobot jenis, warna, dan aroma minyak nilam. Tekanan 120 bar menghasilkan rendemen tertinggi (1,20–1,66%) dan kadar patchouli alkohol yang mendekati standar (28,13–28,47%), meskipun belum mencapai nilai minimum SNI (?30%). Waktu ekstraksi 4 jam pada tekanan 120 bar menghasilkan kombinasi optimal dengan rendemen 1,46% dan kadar patchouli alkohol 28,47%. Metode ekstraksi superkritis CO2 efektif meningkatkan mutu minyak nilam, namun diperlukan optimalisasi lebih lanjut agar kadar patchouli alkohol dan kelarutan etanol memenuhi SNI.