COVER Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sherly Ristina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Komposisi dan jumlah makanan, frekuensi dan interval waktu makan dapat mempengaruhi
fisiologis tubuh. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan frekuensi dan durasi makan adalah
puasa berkala. Puasa berkala merupakan tren diet yang populer belakang ini karena dapat
membantu menangani obesitas yang merupakan sumber dari berbagai penyakit. Namun, penelitian
efek puasa berkala terhadap sistem imun tubuh masih relatif sedikit dan kontradiktif. Sehingga hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tindakan preventif dan/atau terapi non
farmakologi, meningkatkan status kesehatan manusia khususnya terkait imunitas. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek puasa berkala terhadap sistem imun yang ditinjau
melalui parameter indeks fagositik in vitro, jumlah leukosit total, indeks organ limpa dan timus serta
untuk mengetahui efek terhadap kesehatan melalui parameter indeks massa tubuh. Penelitian
dilakukan menggunakan sediaan pembanding yaitu sediaan kapsul herbal dengan dosis 3,9
mg/kgBB. Perlakuan puasa berkala dilakukan 16 jam per hari. Indeks fagositik puasa berkala (1,138),
pembanding (1,362) dan kombinasi perlakuan (1,530) meningkat setelah 21 hari perlakuan. Jumlah
leukosit total kelompok kombinasi perlakuan 5750 sel/mm3 menurun, sedangkan kelompok puasa
berkala 9350 sel/mm3 dan pembanding 8360 sel/mm3 meningkat dibandingkan terhadap normal
setelah 21 hari perlakuan. Indeks organ limpa dan timus kelompok puasa berkala dan kombinasi
menurun dibandingkan terhadap normal setelah 31 hari perlakuan. Indeks massa tubuh menurun
signifikan pada 7 hari pertama perlakuan puasa berkala. Hasil penelitian menyatakan perlakuan
puasa berkala, perlakuan pembanding serta perlakuan kombinasi puasa berkala dan pembanding
bersifat imunostimulasi untuk sistem imun non-spesifik, namun tidak untuk sistem imun spesifik.
Perpustakaan Digital ITB