digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meskipun Internet memiliki banyak manfaat ekonomi, beberapa pelanggan masih ragu untuk membeli produk "Inspired Perfume" secara online karena risiko yang dirasakan. Istilah "Inspired Perfume" sering digunakan dalam industri kecantikan untuk menyebut produk yang memiliki aroma atau kualitas yang mirip dengan merek parfum tertentu. Salah satu merk "Inspired Perfume” yang kini populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah La Paris. Pada acara love-sharing Tik Tok Shop pada Februari 2022, La Paris dinobatkan sebagai merek terlaris pertama dalam kategori kecantikan. Mulai dari tahun 2018 La Paris hanya menjual parfumnya secara online dan pada Juni 2022 mereka baru membuka official store di Jakarta Timur. Dari survei terhadap pelanggan yang tertarik untuk membeli produk La Paris, 76,3% mengatakan pernah ragu untuk membeli produk La Paris. Persentase terbesar dari semua faktor adalah mereka takut aromanya tidak sesuai dengan harapan mereka sebanyak 49,8%. Sebagian besar pelanggan mengetahui La Paris dari media sosial dan internet sebanyak 98,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen "Inspired Perfume" dari La Paris dan memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan oleh pemasar parfum inspirasi lainnya untuk membuat strategi pemasaran online yang baik. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner online oleh peneliti kepada 239 responden yang memiliki kriteria: berdomisili di kota-kota besar di Indonesia, berusia 17-30 tahun, perempuan, tertarik dengan brand La Paris, dan menggunakan media sosial atau internet. Setelah itu data akan dianalisis dengan PLS-SEM untuk menilai hubungan antar faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention, namun e-WOM berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention. Sorotan lainnya adalah e-WOM berpengaruh signifikan terhadap Perceived Risk. Karena responden sebagian besar berada pada kelompok usia sekolah menengah atas dan perguruan tinggi dengan kelompok berpenghasilan rendah serta kelompok pengeluaran bulanan rendah, La Paris dapat memuat informasi yang menyudutkan kegiatan di sekolah atau perguruan tinggi menggunakan produk La Paris dan menonjolkan dengan harga di bawah Rp. 100.000 pelanggan dapat merasakan sensasi aroma seperti parfum original yang memiliki harga 20 -30x lebih mahal. Berdasarkan temuan ini, disarankan kepada La Paris untuk mencoba dan mengembangkan pemasaran online untuk menarik konsumen sehingga dapat meningkatkan e-WOM di media sosial dan internet karena memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan penjualan yang secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan La Paris.