digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Mutiara Putri Qalbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemanasan global menyebabkan es di kutub utara mencair yang berdampak pada kenaikan muka air laut dan meluasnya area yang tergenang di wilayah pesisir, termasuk di hutan mangrove. Mangrove memiliki jasa ekosistem yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu jasa penyedia (provisioning), pengaturan (regulating), pendukung (supporting), dan kebudayaan (cultural). Kelestarian fungsi dan jasa ekosistem mangrove dapat terjamin apabila kemampuan regenerasi tegakan dalam kondisi baik secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedalaman air terhadap keberhasilan regenerasi alami mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK), Jakarta Utara. Area penelitian dibagi menjadi 5 kelas kedalaman dengan jumlah plot yang berbeda sesuai dengan luasan tiap kelas kedalaman. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadrat. Untuk tahapan hidup semai, digunakan plot berukuran 2m x 2m, 5m x 5m (pancang) dan 10 m x 10 m (pohon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Avicennia marina dan Rhizophora mucronata merupakan vegetasi yang mendominasi di TWAAK. Status regenerasi alami mangrove di TWAAK tergolong sedang (fair).Persentase keberhasilan regenerasi alami mangrove mengalami penurunan seiring dengan semakin bertambahnya kedalaman air laut. Hasil analisis statistik menggunakan uji beda nyata (one way anova) menunjukkan bahwa perbedaaan kedalaman secara signifikan berpengaruh terhadap persentase keberhasilan regenerasi alami (p-value<0.05).