BAB 1 Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Zulfikar Muslim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Selama ini tingkat kestabilan suatu lombong biasa dinyatakan dengan nilai Faktor Keamanan
(FK), padahal nilai FK tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi kestabilan suatu lombong.
Lombong dengan nilai FK lebih besar dari satu masih memiliki kemungkinan untuk
mengalami keruntuhan. Untuk itu diperlukan pendekatan lain dalam menentukan tingkat
kestabilan suatu lombong.
Salah satu pendekatan yang pernah diajukan adalah penentuan kestabilan secara empiris.
Melalui pendekatan ini, tingkat kestabilan suatu lombong dapat diketahui dengan mudah dan
cepat melalui grafik. Tetapi, pendekatan ini belum dapat memberikan probabilitas kestabilan
lombong. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan metode alternatif untuk
menghubungkan antara parameter RMR dan bentang tanpa penyangga (span) dengan
probabilitas kestabilan suatu lombong tanpa penyangga berdasarkan hasil regresi logistik.
Regresi logistik yang telah dilakukan pada 292 data kestabilan lombong memiliki ketepatan
prediksi sebesar 84,0%. Adapun span relatif lebih berpengaruh terhadap probabilitas
kestabilan lombong dibandingkan dengan RMR. Sebuah grafik zona kestabilan lombong tanpa
penyangga serta kontur isoprobabilitas kestabilan lombong juga telah diusulkan.
Perpustakaan Digital ITB