PT Perta Daya Gas (PDG), perusahaan patungan antara PT Pertamina Gas dan PLN Energi Primer Indonesia, menghadapi stagnasi strategis akibat tingginya ketergantungan terhadap satu aset utama, CNG Plant Tambak Lorok, yang menyumbang lebih dari 93% pendapatan perusahaan dan menghadapi ketidakpastian kontrak pada tahun 2029. Penelitian ini menerapkan pendekatan perencanaan skenario untuk merumuskan strategi proaktif yang meningkatkan daya saing dan menjamin pertumbuhan berkelanjutan PDG di tengah keterbatasan institusional dan dinamika transisi energi. Melalui metode studi kasus kualitatif, data dikumpulkan dari enam wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta ditriangulasi dengan dokumen strategis seperti RJPP 2023–2027, RUPTL 2021–2030, dan Indonesia Energy Transition Outlook 2025. Analisis strategis menggunakan kerangka PESTEL, Porter’s Five Forces, dan VRIO mengidentifikasi delapan driving forces utama: otonomi strategis, permintaan gas dari PLN, tekanan transisi energi, kompetisi internal, kelincahan dan budaya organisasi, peluang pasar industri, potensi layanan O&M, serta ketergantungan terhadap pertumbuhan dan pendapatan. Dua ketidakpastian kritis yakni tingkat otonomi strategis PDG dan permintaan gas PLN ke depan, digunakan untuk membentuk matriks skenario 2x2 yang menghasilkan empat masa depan plausibel: Championship Mode, Pivot Game, Playbook Locked, dan Stuck on the Bench. Berdasarkan implikasi strategis dari masing-masing skenario, dirumuskan dua belas opsi strategi yang kemudian dievaluasi menggunakan pendekatan Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) berdasarkan lima kriteria berbobot: potensi pendapatan, kesesuaian strategis, keselarasan dengan pemegang saham, kelayakan operasional, dan waktu implementasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tiga strategi yaitu meningkatkan efisiensi O&M, menerapkan lean operations, dan mengoptimalkan kontrak yang ada, memiliki robustnes dan kelayakan tinggi di seluruh skenario. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi perencanaan skenario dengan MCDA dapat memperkuat ketahanan organisasi, meningkatkan ketajaman pengambilan keputusan, dan menjadi panduan strategis dalam menghadapi ketidakpastian transisi energi, khususnya di sektor infrastruktur gas midstream Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB