2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Chapter 6
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Dafa Azayaka Muhbi [19222010] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Penelitian ini mengatasi tantangan strategis dalam pemilihan vendor limbah PET (Polyethylene Terephthalate) untuk AHATEX di tengah pesatnya pertumbuhan industri daur ulang plastik Indonesia. PET yang dikenali dengan kode daur ulang #1 merupakan polimer termoplastik serbaguna yang banyak digunakan dalam botol minuman, kemasan makanan, dan serat tekstil berkat rasio kekuatan-terhadap-berat yang unggul, kejernihan, serta kemampuannya didaur ulang. Pasar PET Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan dengan valuasi mencapai $1,2 miliar pada 2024 dan diproyeksikan tumbuh 4,88% CAGR hingga 2026, didorong oleh meningkatnya kesadaran lingkungan dan inisiatif keberlanjutan pemerintah. Penelitian ini menerapkan pendekatan Multi-Criteria Decision Making (MCDM) terstruktur menggunakan Weighted Sum Method (WSM) dengan bobot yang sama, yang biasa disebut sebagai metode Simple Additive Weighting (SAW) dan pembobotan kriteria Mean Weight (MW) untuk memastikan evaluasi yang objektif. Lima parameter kunci pemilihan vendor diidentifikasi melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan jajaran eksekutif AHATEX: kapasitas produksi, standar kualitas material, daya saing harga, kedekatan geografis dengan operasional AHATEX di Bandung, serta keandalan pengiriman. Pengumpulan data dilakukan melalui tinjauan literatur komprehensif terhadap tolok ukur industri daur ulang dan wawancara mendalam dengan tim eksekutif AHATEX. Analisis terhadap tiga vendor terpilih (IJP, MSP, MST) menunjukkan IJP sebagai mitra optimal (skor WSM: 0,90) dengan keunggulan khusus dalam efisiensi logistik dan kinerja rantai pasok yang konsisten. MST muncul sebagai opsi sekunder yang kuat (0,79) dengan skalabilitas produksi yang unggul, sementara MSP (0,59) menunjukkan keterbatasan dalam kapasitas operasional. Penelitian ini menyediakan kerangka kerja yang dapat direplikasi untuk penilaian vendor di sektor daur ulang, sekaligus menegaskan pentingnya strategis solusi ekonomi sirkular PET dalam lanskap keberlanjutan Indonesia yang terus berkembang. Temuan ini mendukung transisi AHATEX dari manufaktur garmen menjadi pemain kunci dalam rantai nilai valorisasi limbah plastik di Indonesia, selaras dengan tren global menuju pengelolaan material berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB