digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembuatan bahan bakar nabati sekarang ini menuai perhatian lebih karena ketersediaan bahan bakar konvensional dari fosil yang menipis serta isu-isu lingkungan yang menyertainya. Bahan bakar nabati yang banyak tersedia saat ini umumnya adalah bahan bakar nabati oksigenat yang membutuhkan pencampuran dengan bahan bakar fosil dalam penggunaannya. Bahan bakar nabati tipe drop-in dapat menggantikan bahan bakar fosil tanpa pencampuran karena kandungan senyawa yang menyerupai kandungan senyawa bahan bakar fosil. Salah satu rute pembuatan bahan bakar nabati tipe drop-in yang potensial adalah dekarboksilasi sabun basa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat bahan bakar terbarukan jenis green diesel melalui dekarboksilasi sabun basa pada beberapa komposisi logam. Pada penelitian dilakukan pembuatan sabun basa dari stearin sawit dan palm fatty acid distillate (PFAD) dengan metode paten Blachford dan Rogers. Logam yang digunakan pada pembuatan sabun basa ini adalah logam Mg, Zn, Cu dan Ca. Temperatur reaksi yang digunakan adalah temperatur dekarboksilasi (350oC). Analisis dilakukan terhadap angka asam dan perolehan untuk sabun, serta uji Ferrox, perolehan dan distribusi panjang rantai karbon distilat. Distribusi senyawa dalam produk cair dianalisis dengan menggunakan Gas Chromatography. Dari percobaan yang dilakukan, metode pembuatan sabun yang menghasilkan distilat terbanyak adalah metode paten Blachford menggunakan bahan baku stearin sawit dengan perolehan untuk logam Mg-Zn dan Mg-Cu berturut-turut adalah 97% dan 88%. Penggunaan logam kalsium menghasilkan distilat yang mengandung hidrokarbon murni, tidak seperti penggunaan logam lain yang diduga masih menghasilkan keton. Penambahan logam Zn atau Cu tidak memberikan efek signifikan terhadap perolehan maupun distribusi panjang rantai karbon distilat.