BAB 1 Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK - Garnish Azlia Rizkitaramadhani
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ani Sumasni
» Gedung UPT Perpustakaan
Laju penetrasi (ROP) merupakan parameter penting dalam operasi pemboran yang memengaruhi durasi dan biaya konstruksi sumur. Pada trajektori sumur yang kompleks, ROP cenderung menurun akibat gaya lateral, getaran, torsi, dan hambatan pada Bottom Hole Assembly (BHA), yang dapat menyebabkan stick-slip dan buckling. Meski berbagai desain BHA telah dikembangkan, banyak yang masih belum efektif untuk kondisi trajektori yang kompleks. Sumur R-3 SIPL, yang memiliki penurunan ROP di bagian 17-1/2”, 12-1/4”, dan 8- 1/2”, menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan optimasi parametrik desain BHA berdasarkan standar industri (API RP 7G, Schlumberger) dan aturan perusahaan. Perhitungan manual awal menentukan ukuran stabilizer, dimensi drill collar, dan susunan pipa, yang kemudian dioptimalkan lebih lanjut dengan memanfaatkan simulasi WELLPLAN yang mengevaluasi gaya lateral, torsi, dan drag untuk meningkatkan kinerja pengeboran. Hasil optimasi BHA menunjukkan pengurangan gaya lateral sebesar 76.4%, 55.2%, dan 96.65% pada bagian 17-1/2”, 12-1/4”, dan 8-1/2”. Perbaikan ini mengurangi waktu operasional 58.9 jam dan menghemat biaya sekitar IDR 9.2 Miliar dibandingkan desain sebelumnya. Studi ini membuktikan bahwa optimasi Bottom Hole Assembly efektif meningkatkan ROP, mengurangi risiko pengeboran, dan memberikan manfaat ekonomi pada sumur berarah.
Perpustakaan Digital ITB