Zaitun (Olea europaea) dan kenari (Juglans regia) telah lama dikenal sebagai
sumber alami antioksidan dengan manfaat potensial dalam pengelolaan diabetes
mellitus. Daun zaitun mengandung senyawa bioaktif seperti oleuropein dan
hydroxytyrosol, sementara kenari kaya akan carvacrol dan thymol. Saat ini,
mekanisme antidiabetik berbasis antioksidan semakin menarik perhatian,
khususnya dalam konteks obesitas yang disertai diabetes. Senyawa-senyawa ini
diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki fungsi adiposit
dan hepatosit, serta mencegah komplikasi terkait diabetes.
Penelitian ini berfokus pada pengujian mekanisme antidiabetes dari oleuropein,
hydroxytyrosol, carvacrol, dan thymol. Langkah awal adalah mengukur kandungan
oleuropein dan hydroxytyrosol dalam ekstrak daun zaitun, dilanjutkan dengan
simulasi in silico yang menargetkan enzim-enzim kunci seperti 11-?-
hydroxysteroid dehydrogenase, fructose-1,6-bisphosphatase 1, PPAR?, dan ?-
glukosidase, serta pengujian aktivitas inhibisi ?-glukosidase menggunakan
spektrofotometri. Uji in vivo dilakukan pada mencit yang diinduksi obesitas dan
diabetes (diet tinggi lemak dan induksi Streptozotosin, di mana diukur profil
obesitas, kadar glukosa darah, toleransi glukosa, sensitivitas insulin, serta histologi
hati dan pankreas dianalisis setelah pemberian ekstrak daun zaitun dan senyawa
aktifnya.
Hasilnya, oleuropein dan hydroxytyrosol menunjukkan efek antidiabetik yang kuat,
sebanding dengan metformin, dalam uji in silico dan in vivo yang memberikan
afinitas yang tinggi terhadap biomarker obesitas diabetic serta mampu menurunkan
kadar glukosa darah dan memperbaiki profil struktur hati dan pankreas. Sebaliknya,
carvacrol dan thymol tidak memperlihatkan aktivitas antidiabetik signifikan pada
penanda-penanda obesitas dan diabetes, menyoroti peran unik dari senyawa zaitun
dalam pengelolaan diabetes yang terkait dengan obesitas.
Perpustakaan Digital ITB