digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zaitun (Olea europaea) dan kenari (Juglans regia) telah lama dikenal sebagai sumber alami antioksidan dengan manfaat potensial dalam pengelolaan diabetes mellitus. Daun zaitun mengandung senyawa bioaktif seperti oleuropein dan hydroxytyrosol, sementara kenari kaya akan carvacrol dan thymol. Saat ini, mekanisme antidiabetik berbasis antioksidan semakin menarik perhatian, khususnya dalam konteks obesitas yang disertai diabetes. Senyawa-senyawa ini diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki fungsi adiposit dan hepatosit, serta mencegah komplikasi terkait diabetes. Penelitian ini berfokus pada pengujian mekanisme antidiabetes dari oleuropein, hydroxytyrosol, carvacrol, dan thymol. Langkah awal adalah mengukur kandungan oleuropein dan hydroxytyrosol dalam ekstrak daun zaitun, dilanjutkan dengan simulasi in silico yang menargetkan enzim-enzim kunci seperti 11-?- hydroxysteroid dehydrogenase, fructose-1,6-bisphosphatase 1, PPAR?, dan ?- glukosidase, serta pengujian aktivitas inhibisi ?-glukosidase menggunakan spektrofotometri. Uji in vivo dilakukan pada mencit yang diinduksi obesitas dan diabetes (diet tinggi lemak dan induksi Streptozotosin, di mana diukur profil obesitas, kadar glukosa darah, toleransi glukosa, sensitivitas insulin, serta histologi hati dan pankreas dianalisis setelah pemberian ekstrak daun zaitun dan senyawa aktifnya. Hasilnya, oleuropein dan hydroxytyrosol menunjukkan efek antidiabetik yang kuat, sebanding dengan metformin, dalam uji in silico dan in vivo yang memberikan afinitas yang tinggi terhadap biomarker obesitas diabetic serta mampu menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki profil struktur hati dan pankreas. Sebaliknya, carvacrol dan thymol tidak memperlihatkan aktivitas antidiabetik signifikan pada penanda-penanda obesitas dan diabetes, menyoroti peran unik dari senyawa zaitun dalam pengelolaan diabetes yang terkait dengan obesitas.