ABSTRAK Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Achmad Aulia Fikri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode Magnetotelurik merupakan salah satu metode geofisika yang
memanfaatkan variasi alami medan elektromagnetik untuk memetakan distribusi
resistivitas di bawah permukaan. Dalam metode ini, inversi merupakan proses
utama yang digunakan untuk mengestimasi struktur resistivitas berdasarkan data
lapangan. Penelitian ini mengembangkan pendekatan berbasis deep learning untuk
inversi satu dimensi data magnetotelurik dengan menggabungkan algoritma
Convolutional Neural Network (CNN) dan Gated Recurrent Unit (GRU) sebagai
metode inversi. Dataset yang digunakan berjumlah 1.000.000 dataset, yang masingmasing terdiri atas nilai resistivitas semu, fasa, dan resistivitas. Nilai resistivitas
diambil secara acak dari sampel resistivitas berdasarkan rentang ketidakpastian
tertentu. Sebagai input, nilai resistivitas semu dan fasa diperoleh melalui pemodelan
ke depan (forward modelling) berdasarkan resistivitas dan ketebalan yang telah
ditentukan. Sementara itu, nilai resistivitas asli digunakan sebagai output. Total
kedalaman model resistivitas yang diselidiki mencapai 4.000 meter, terdiri dari 20
lapisan dengan ketebalan 200 meter per lapisan. Dataset tersebut telah melalui
proses standardisasi dan normalisasi menggunakan skala logaritmik dan MinMax
ke dalam rentang 0-1. Dataset ini kemudian digunakan untuk melatih model CNNGRU yang telah dirancang. Hasil penelitian pada data sintetik dan data lapangan
menunjukkan bahwa model CNN-GRU mampu untuk memetakan model distribusi
resistivitas di bawah tanah dengan galat yang kecil berdasarkan data resistivitas
semu dan fasa. Hal ini mengindikasikan bahwa model ini dapat digunakan untuk
inversi satu dimensi pada metode magnetotelurik.
Perpustakaan Digital ITB