digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya kebutuhan akan kelincahan (agility) dalam pengembangan perangkat lunak menghadirkan tantangan bagi manajemen proyek, terutama dalam lingkungan yang memiliki berbagai keterbatasan, di mana kerangka kerja agile standar sering kali tidak sesuai. Studi ini mengevaluasi efektivitas modifikasi kerangka kerja Scrum dalam model hybrid Water-Scrum-Fall selama pengembangan aplikasi food commerce Sikancil yang berlangsung cepat selama tiga bulan oleh tim jarak jauh HADIR TECHNOLOGY milik PT Remote Monitoring Indonesia. Dengan pendekatan studi kasus metode campuran konvergen, penelitian ini menganalisis bagaimana praktik Scrum yang disesuaikan, seperti pengurangan frekuensi rapat, penggabungan event sprint, dan struktur sprint bertingkat, mempengaruhi keberhasilan proyek. Hasil menunjukkan bahwa modifikasi sederhana mampu meningkatkan efisiensi dan vingkat penyelesaian tugas tepat waktu, sementara perubahan kompleks seperti sprint bertingkat justru menciptakan hambatan alur kerja dan menambah pekerjaan ulang. Temuan ini memberikan wawasan praktis tentang manajemen proyek hybrid, menunjukkan bahwa dengan adaptasi yang cermat, metode agile dapat mendukung proyek pengembangan jangka pendek dan bertekanan tinggi secara efektif.