digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Syiaudi Maghfira
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Seiring dengan perkembangan teknologi, dibutuhkan suatu metode dengan ketelitian yang cukup tinggi untuk memetakan zona alterasi permukaan berdasarkan reflektansi mineral. Citra Hyperion memiliki 242 band dengan resolusi spasial 30 meter sehingga dapat mengukur spektral diseluruh spektrum elektromagnetik yang menggambarkan karakteristik dari spektral material tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran mineral alterasi menggunakan data penginderaan jauh (indraja) yang divalidasi menggunakan data survei lapangan, serta memetakan zona alterasi berdasarkan sebaran mineral alterasi di Lapangan Panas Bumi Wayang Windu. Masalah utama dalam penelitian ini ialah mencari tahu bagaimana cara mengidentifikasi sebaran mineral alterasi hidrotermal permukaan menggunakan data satelit hiperspektral serta bagaimana cara memetakan zona alterasi berdasarkan sebaran mineral alterasi di Lapangan Panas Bumi Wayang Windu. Data citra satelit Hyperion diperoleh dari web https://earthexplorer.usgs.gov dan untuk memvalidasi hasil olahan citra satelit, digunakan 45 data sampel lapangan yang dianalisis menggunakan spektroskopi spektral (ASD) dan X-Ray Difraction (XRD). Pemetaan mineral dengan data indraja menggunakan dua metode yakni Spectral Angle Mapper (SAM) dan Linear Spectral Unmicing (LSU), SAM dan LSU dijalankan menggunakan dua data input endmember yang hasilnya akan dibandingkan dengan hasil XRD. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan kehadiran dari mineral-mineral dari grup alunit, kaolin, kuarsa, zeolit dan klorit. pengelompokkan tipe alterasi didasarkan pada kemunculan mineral ialah alterasi propilitik dan alterasi argilik lanjut, dengan dominasi alterasi propilitik pada daerah dengan sedikit vegetasi atau area terbuka.