Kebutuhan minyak sawit yang meningkat membuat negara-negara penghasil minyak sawit mengingkatkan kualitas dari tandan buah sawit guna menangani masalah tersebut. Kualitas yang dimaksud adalah tingkat kematangan dari tandan buah sawit itu sendiri. Terdapat 3 tingkat kematangan tandan buah sawit diantaranya adalah mentah, matang dan busuk. Untuk menilai kematangan dapat dilakukan dengan cara mengamati warna, tekstur maupun jumlah buah.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan penilaian terhadap kualitas tandan buah sawit. Salah satu bidang penelitian yang digunakan untuk menilai tingkat kematangan tandan buah sawit adalah pengolahan citra. Dengan menggunakan citra buah sawit, banyak informasi yang dapat diperoleh secara lebih detail pada warna, tekstur dan jumlah buah yang terdapat pada satu tandan buah sawit. Penelitian lebih lanjut menyebutkan bahwa citra tandan buah sawit dapat diamati dalam beberapa panjang gelombang yang berbeda, citra yang dari 1 objek yang dihasilkan dari beberapa panjang gelombang dinamakan sebagai citra multispectral. Citra multispectral yang kaya akan informasi dapat menunjukkan kandungan minyak dan air yang ada pada buah tandan buah sawit.
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan citra multispectral dari bantuan pencahayaan LED dan modul kamera pada panjang gelombang visible light dan Near Infrared (NIR). Dengan analisa pada masing-masing komponen ruang warna RGB, rgb normalisasi, HSV, CIE XYZ, CIE LAB, dan YCbCr yang dibantu menggunakan metode klasifikasi Support Vector Machine (SVM), dapat ditentukan panjang gelombang serta komponen ruang warna yang sesuai untuk melakukan penilaian tingkat kematangan tandan buah sawit.
Hasil dari analisa menunjukan bahwa panjang gelombang yang sesuai untuk penilaian tingkat kematangan tandan buah sawit merupakan panjang gelombang 940 nm dan dengan menggunakan komponen pada masing-masing ruang warna sebagai fitur klasifikasi SVM, tingkat akurasi dari sistem yang dibuat adalah 97,04%.
Perpustakaan Digital ITB