Mayoritas bangunan rumah tinggal di Indonesia dibangun dengan sistem struktur
Confined Masonry. Namun, oleh karena tipologi bangunan tersebut umumnya
dibangun secara non-engineered, kinerjanya terutama di bawah pengaruh beban
gempa perlu dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi secara
numerik, fragility curve—hubungan antara probabilitas keruntuhan dengan tingkat
intensitas gempa—dari bangunan Confined Masonry di Indonesia. Untuk tujuan
tersebut, digunakan pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang terlebih dahulu
dievaluasi kesesuaiannya dengan kondisi Confined Masonry di Indonesia, melalui
pemodelan ulang tigabelas spesimen dinding yang telah diuji secara eksperimental.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa dalam formulasi aslinya, Vertical Diagonal Strut
Model tidak dapat memprediksi secara akurat kapasitas struktur dari ketigabelas
spesimen. Oleh karena itu, diusulkan serangkaian modifikasi terhadap pendekatan
pemodelan tersebut. Modifikasi yang diusulkan melibatkan pemberian faktor
konversi pola ikatan pasangan bata; pelepasan definisi sendi plastis dan momen di
kedua ujung kolom, serta redefenisi sifat dari axial hinge pada strut diagonal; dan
pemberian faktor kontribusi pengangkuran menerus. Terhadap seluruh spesimen
yang masuk dalam ruang lingkup modifikasi, modifikasi yang diusulkan berhasil
meningkatkan akurasi perhitungan Vertical Diagonal Strut Model. Berdasarkan
pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang telah dimodifikasi tersebut,
fragility curve dari representasi bangunan Confined Masonry di Indonesia
kemudian dihitung secara numerik melalui Incremental Dynamic Analysis.
Incremental Dynamic Analysis itu sendiri melibatkan 11 pasang gerak tanah yang
diskalakan nilai PGA-nya, dari 0.05g sampai 0.70g dalam interval 0.05g. Fragility
curve yang diperoleh secara numerik tersebut kemudian divalidasi terhadap
fragility curve yang diperoleh secara empiris berdasarkan kerusakan bangunan
pasca gempa padang 2009. Hasil evaluasi menunjukan bahwa fragility curve yang
dihasilkan melalui pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang telah
dimodifikasi dalam penelitian ini, cukup realistis menggambarkan kerapuhan
bangunan Confined Masonry di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB