digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mayoritas bangunan rumah tinggal di Indonesia dibangun dengan sistem struktur Confined Masonry. Namun, oleh karena tipologi bangunan tersebut umumnya dibangun secara non-engineered, kinerjanya terutama di bawah pengaruh beban gempa perlu dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi secara numerik, fragility curve—hubungan antara probabilitas keruntuhan dengan tingkat intensitas gempa—dari bangunan Confined Masonry di Indonesia. Untuk tujuan tersebut, digunakan pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang terlebih dahulu dievaluasi kesesuaiannya dengan kondisi Confined Masonry di Indonesia, melalui pemodelan ulang tigabelas spesimen dinding yang telah diuji secara eksperimental. Hasil evaluasi menunjukan bahwa dalam formulasi aslinya, Vertical Diagonal Strut Model tidak dapat memprediksi secara akurat kapasitas struktur dari ketigabelas spesimen. Oleh karena itu, diusulkan serangkaian modifikasi terhadap pendekatan pemodelan tersebut. Modifikasi yang diusulkan melibatkan pemberian faktor konversi pola ikatan pasangan bata; pelepasan definisi sendi plastis dan momen di kedua ujung kolom, serta redefenisi sifat dari axial hinge pada strut diagonal; dan pemberian faktor kontribusi pengangkuran menerus. Terhadap seluruh spesimen yang masuk dalam ruang lingkup modifikasi, modifikasi yang diusulkan berhasil meningkatkan akurasi perhitungan Vertical Diagonal Strut Model. Berdasarkan pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang telah dimodifikasi tersebut, fragility curve dari representasi bangunan Confined Masonry di Indonesia kemudian dihitung secara numerik melalui Incremental Dynamic Analysis. Incremental Dynamic Analysis itu sendiri melibatkan 11 pasang gerak tanah yang diskalakan nilai PGA-nya, dari 0.05g sampai 0.70g dalam interval 0.05g. Fragility curve yang diperoleh secara numerik tersebut kemudian divalidasi terhadap fragility curve yang diperoleh secara empiris berdasarkan kerusakan bangunan pasca gempa padang 2009. Hasil evaluasi menunjukan bahwa fragility curve yang dihasilkan melalui pendekatan Vertical Diagonal Strut Model yang telah dimodifikasi dalam penelitian ini, cukup realistis menggambarkan kerapuhan bangunan Confined Masonry di Indonesia.