






Penelitian ini meneliti tantangan sumber daya manusia (SDM) dalam usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor kuliner, dengan fokus pada Rumah Makan (RM) Oma Queen sebagai studi kasus. Penelitian terdahulu menyoroti beberapa masalah dalam penanganan SDM UKM, seperti perencanaan tenaga kerja yang tidak memadai, tidak adanya penilaian kinerja formal, dan kesulitan dalam rekrutmen. Keberhasilan restoran terkait dengan kualitas sumber daya manusia mereka dan kemampuan mereka untuk memberikan layanan pelanggan yang berkualitas tinggi. RM Oma Queen, meskipun mengalami pertumbuhan dan rebranding baru-baru ini, memiliki tantangan ini dengan kurangnya proses SDM yang terformalisasi dan ketergantungan pada manajer saat ini.
RM Oma Queen mengalami tantangan signifikan terkait rekrutmen, penilaian kinerja, dan kompensasi. Tingginya turnover karyawan, terutama setelah liburan Lebaran, membuat rekrutmen menjadi proses yang memakan waktu karena bergantung pada referensi informal dari karyawan. Hal ini diperburuk oleh gaji yang di bawah standar pasar, menghambat kemampuan restoran untuk menarik dan mempertahankan staf yang berkualitas. Ketidakadaan struktur organisasi formal, deskripsi pekerjaan yang jelas, dan sistem penilaian kinerja yang terstruktur semakin memperburuk masalah ini, yang mengarah pada inkonsistensi dalam evaluasi karyawan dan kurangnya metrik kinerja yang objektif. Ketergantungan berat restoran pada manajer saat ini menyoroti kebutuhan kritis akan rencana suksesi formal. Masalah ini terlihat dalam kegagalan upaya ekspansi cabang pada tahun 2020, yang disebabkan oleh kurangnya prosedur operasional yang terstandarisasi dan ketidakmampuan untuk mereplikasi keahlian manajer saat ini.
Studi kualitatif ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dan observasi untuk mengumpulkan data dari dua belas peserta, termasuk pemilik, manajer, dan karyawan di RM Oma Queen. Instrumen pengumpulan data diinformasikan oleh literatur yang ada tentang rekrutmen eksternal dan internal, penilaian kinerja (khususnya Skala Penilaian Berbasis Perilaku), dan strategi kompensasi (pemetaan gaji). Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisis praktik SDM saat ini di RM Oma Queen, dan 2) untuk mengembangkan dan mengusulkan rekomendasi yang disesuaikan untuk meningkatkan strategi rekrutmen, penilaian kinerja, dan kompensasi. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa penerapan praktik SDM yang terstruktur akan secara signifikan meningkatkan retensi karyawan, kinerja, dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Temuan awal mengungkapkan proses rekrutmen yang sangat informal, kurangnya analisis pekerjaan yang terstruktur, dan bergantung pada referensi dari mulut ke mulut. Penilaian kinerja bersifat subjektif dan berdasarkan pengamatan manajerial, yang berpotensi menyebabkan bias dan inkonsistensi. Kompensasi berada di bawah standar pasar, yang berkontribusi pada turnover yang konsisten. Rekomendasi yang diusulkan mencakup diversifikasi saluran rekrutmen, pengembangan deskripsi pekerjaan yang jelas melalui analisis pekerjaan, penerapan wawancara terstruktur, dan pembentukan rencana suksesi formal. Untuk penilaian kinerja, diusulkan adopsi sistem BARS untuk memastikan keadilan dan objektivitas. Akhirnya, pemetaan gaji akan digunakan untuk mengembangkan struktur kompensasi yang sesuai dengan standar pasar, mengatasi masalah gaji yang saat ini di bawah upah minimum.
Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang ada dengan memberikan studi kasus yang mendetail tentang tantangan SDM dalam bisnis kuliner UKM dan menawarkan rekomendasi praktis berbasis bukti untuk perbaikan. Temuan ini akan memberikan wawasan berharga bagi bisnis serupa yang ingin meningkatkan praktik SDM mereka dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan jangka panjang. Implementasi yang sukses dari rekomendasi ini di RM Oma Queen akan menjadi model bagi UKM lain di sektor kuliner yang menghadapi tantangan SDM serupa.