ABSTRAK Muhammad Adnan Naufal
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Adnan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Baterai sebagai sumber tenaga dari kendaraan bertenaga listrik memiliki beberapa kelebihan dalam hal keberlanjutan dan efisiensinya, namun sumber tenaga ini memiliki kelemahan yang cukup fatal yaitu jarak tempuh yang terbatas. Untuk menyamai performa dari kendaraan bertenaga pembakaran dalam, kendaraan bertenaga listrik membutuhkan baterai bertenaga kuat yang mampu menahan discharge rate tinggi yang dapat menaikkan temperatur baterai lebih cepat. Temperatur tinggi pada baterai dapat merusak baterai tersebut sehingga dengan temperatur optimal 25?C sampai 40?C, battery thermal management system (BTMS) dibutuhkan untuk menahan temperatur baterai pada kondisi optimal. Pada tesis ini, BTMS jenis aliran udara digunakan dengan bantuan berupa kipas. Beberapa konfigurasi aliran udara masuk dan keadaannya diinvestigasi untuk mendapatkan strategi pendinginan yang paling optimal. Konfigurasi tersebut terdiri dari dari penggunaan 1 kipas hingga 4 kipas dengan variasi temperatur udara masuk sebesar 20?C, 25?C, dan 30?C. Pengaruh dari konfigurasi terhadap distribusi temperatur pada battery pack diinvestigasi dengan menggunakan Computational fluid dynamics method (CFD). Simulasi transien dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu Finite Element Method (FEM) dan Lattice Boltzmann Method (LBM) dimana hasil simulasi dari kedua metode tersebut berbeda. FEM memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan LBM, namun LBM memberikan hasil yang jauh lebih cepat dibandingkan FEM. Berdasarkan simulasi tersebut penambahan jumlah kipas akan meningkatkan performa pendinginan baterai namun membutuhkan daya yang lebih besar. Oleh karena itu ketika konfigurasi 2 kipas dengan temperatur udara masuk sebesar 25?C digunakan, strategi pendinginan yang paling optimal didapatkan.
Perpustakaan Digital ITB