digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Takaful atau asuransi syariah adalah alternatif dari asuransi konvensional yang menganut hukum agama islam atau syariah. Industri Takaful adalah industri yang baru, tetapi mengalami pertumbuhan global drastis dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia adalah pasar berpotensial bagi industri Takaful karena banyaknya populasi Muslim. Beberapa Takaful mulai bermunculan di Indonesia, termasuk perusahaan asuransi konvensional yang memulai unit bisnis Takaful. Namun, perusahaan asuransi konvensional masih mendominasi pasar asuransi secara keseluruhan. Penelitian ini ingin mengukur efisiensi unit bisnis Takaful dan menentukan apakah itu merupakan usaha yang layak dilanjutkan oleh perusahaan induk. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengevaluasi daya saing unit bisnis Takaful dibandingkan dengan perusahaan induk, yang menggunakan prinsip asuransi konvensional, dalam hal efisiensi keuangan. Efisiensi unit bisnis Takaful dan perusahaan induknya diukur menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel input yang digunakan dalam DEA adalah Total Aset, Total Biaya, dan Pembayaran Klaim, sedangkan variabel output yang digunakan adalah Total Pendapatan dan Kontribusi Bruto. Penelitian ini mengukur efisiensi 15 perusahaan asuransi dan masing-masing unit bisnis Takaful mereka. Variabel untuk DEA diambil dari laporan keuangan masing-masing perusahaan dari 2015 hingga 2018. Kemudian riset ini menggunakan regresi linear untuk menentukan variabel apa yang secara signifikan berkorelasi dengan efisiensi perusahaan yang diteliti. Variabel yang diuji dalam regresi linier berganda adalah total aset, rasio likuiditas, rasio biaya terhadap premi, dan ukuran dewan perusahaan. Tahap pertama penelitian ini adalah perhitungan DEA dan hasilnya menunjukkan bahwa ratarata efisiensi dari unit bisnis Takaful lebih tinggi daripada perusahaan induknya. Uji t Yuen-Welch menemukan bahwa perbedaan rata-rata nya signifikan secara statistik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa unit bisnis Takaful lebih efisien daripada perusahaan induknya. Efisiensi dari unit bisnis Takaful juga ditemukan lebih stabil dan lebih unggul dari perusahaan induknya sepanjang periode penelitian. Tahap kedua penelitian ini adalah melakukan regresi linier dan hasilnya menunjukkan bahwa total aset dan rasio biaya terhadap premi berkorelasi negatif dengan efisiensi perusahaan induk, sedangkan likuiditas dan ukuran dewan perusahaan ditemukan berkorelasi positif. Total aset dan ukuran dewan ditemukan berkorelasi positif dengan efisiensi unit bisnis Takaful, sementara rasio biaya terhadap premi berkorelasi negatif. Perusahaan induk direkomendasikan untuk mengurangi ukuran bisnis utamanya dan mengalokasikan lebih dana untuk unit Takaful mereka untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, unit Takaful dan perusahaan induknya juga direkomendasikan untuk meningkatkan jumlah anggota dalam dewan perusahaan mereka.