ABSTRAK - Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Dimas Yogastama Putra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pengelasan merupakan salah satu proses paling penting dalam berbagai
industri. Namun, proses ini menimbulkan gradien suhu besar yang dapat
menyebabkan tegangan sisa serta deformasi, baik longitudinal (searah) maupun
transversal (tegak lurus), yang pada akhirnya dapat mengurangi kinerja
struktural di sekitar area las. Studi ini menggunakan metode elemen hingga
(coupled temperature-displacement analysis) untuk mengevaluasi bagaimana
pengaturan simulasi dan parameter pengelasan memengaruhi distribusi
tegangan dan perpindahan pada sambungan las aluminium tipe butt joint.
Pertama-tama, ditinjau pengaruh dari berbagai pengaturan simulasi seperti
metode penerapan panas, penambahan prestep, penambahan bead/pass, dan
jumlah bead. Semua pengaturan ini dibandingkan dengan data referensi
untuk menemukan pendekatan yang paling akurat dan menilai efek dari
masing masing pengaturan. Selanjutnya, studi menyelidiki pengaruh variasi
parameter, dengan fokus pada bentuk kampuh las, masukan panas, dan urutan
pengelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi
pengelasan yang optimal guna meminimalkan dampak negatif dan menjaga
keandalan struktur. Dalam penelitian ini, simulasi pengelasan dilakukan pada
model pelat dua lintasan berukuran 300mm×182mm×10.5 mm, dengan zona
las terletak di tengah lebar pelat. Las memiliki tonjolan setinggi 0.75 mm,
dan pembagian lintasan las berada 6.2 mm dari permukaan bawah. Geometri
dimodelkan langsung di ABAQUS, dengan subrutin Python yang terintegrasi
untuk memungkinkan konfigurasi skenario pengelasan yang fleksibel dan
efisien. Seluruh simulasi dijalankan menggunakan perangkat lunak elemen
hingga ABAQUS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan lintasan (pass
change) dan penggunaan prestep dengan semua metode input panas (Body
Heat Flux, Analytical Field, dan Goldak’s heat) menghasilkan kecocokan
yang baik dengan data eksperimen. Di antara variasi parameter, konfigurasi
alur las Beveled U-groove terbukti paling optimal untuk mengendalikan
deformasi, sementara urutan pengelasan simetris mampu meminimalkan
tegangan tarik dan tekan. Temuan ini menunjukkan bahwa urutan pengelasan
memiliki pengaruh paling signifikan terhadap distribusi tegangan sisa dan pola
perpindahan.
Perpustakaan Digital ITB