digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ruth Tesalonika Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara kinerja keuangan dan leveraeg dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk mencapai keberlanjutan, yang dilihat dari kepemilikan sertifikasi keberlanjutan dan komitmen terhadap nol deforestasi. Studi ini dilakukan pada industri kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia selama periode 2021–2023. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak STATA dengan metode regresi linear dan regresi logistik. Hasil studi menunjukkan bahwa indikator seperti ROA, likuiditas, dan leverage dapat memengaruhi peluang perusahaan dalam mendapatkan sertifikasi keberlanjutan, sehingga penelitian ini juga mengeksplorasi faktor-faktor pendorong keterlibatan perusahaan dalam praktik berkelanjutan. Meskipun studi sebelumnya menemukan hubungan positif, hasil penelitian ini menunjukkan temuan yang berbeda, yaitu: (1) kinerja keuangan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik dengan sertifikasi keberlanjutan; (2) leverage keuangan menunjukkan hubungan negatif yang signifikan terhadap kepatuhan tanpa deforestasi; dan (3) skor ESG secara konsisten menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap sertifikasi keberlanjutan dan praktik tanpa deforestasi. Penelitian ini menyarankan tiga hal: pertama, perusahaan perlu memprioritaskan praktik berkelanjutan seperti nol deforestasi sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan perlindungan lingkungan; kedua, pemangku kepentingan perlu mendukung keberlanjutan sebagai bagian dari strategi inti perusahaan, karena kinerja keuangan bukan satu-satunya faktor penentu; dan ketiga, transparansi dan ketersediaan informasi mengenai persentase lahan bersertifikasi RSPO serta komitmen terhadap prinsip tanpa deforestasi perlu diintegrasikan ke dalam laporan tahunan perusahaan.