digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flipbook Dessy Rondang Monaomi

Sebagai penyedia layanan distribusi listrik terbesar di Indonesia dengan lebih dari 89 juta pelanggan, PT PLN menghadapi tantangan operasional akibat meningkatnya permintaan integrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap ke dalam jaringan distribusi. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk merevisi regulasi dan menerapkan sistem kuota bagi pelanggan yang akan memasang PLTS atap. Berbagai metode penentuan hosting capacity (HC) telah dikembangkan dan tersedia dalam perangkat lunak sistem tenaga, namun metode yang ada relatif masih memiliki keterbatasan yang dapat mengurangi akurasi dalam proses penentuan HC. Penelitian ini mengusulkan algoritma sederhana berbasis skala prioritas untuk menentukan alokasi HC. Dengan pendekatan berbasis prioritas, proses perhitungan menjadi lebih cepat karena menghindari prosedur komputasi yang kompleks. Penelitian ini memanfaatkan data jaringan distribusi riil di Indonesia yang diintegrasikan ke dalam platform Geographic Information System (GIS) sebagai masukan pada simulasi quasi-dynamic. Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa regulasi dan kebijakan otoritas lokal secara signifikan menurunkan nilai HC, yakni menurunkan level integrasi hingga hanya 34,5% dibandingkan dengan perhitungan yang hanya mempertimbangkan batasan operasional teknis. Nilai HC pada sisi tegangan menengah (TM) terkonfirmasi dapat direplikasi pada sisi tegangan rendah (TR). Temuan juga menunjukkan bahwa keseimbangan beban bukan merupakan faktor utama dalam penentuan HC. Sebaliknya, strategi distribusi PLTS yang dioptimalkan agar daya yang dihasilkan dapat secara efektif menyeimbangkan beban pada setiap fasa menjadi faktor yang lebih menentukan.