Peningkatan emisi gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2) telah menjadi penyebab utama perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan kehidupan di bumi. Transisi menuju ekonomi rendah karbon kini menjadi suatu keharusan, salah satunya melalui pemanfaatan CO2 menjadi produk bernilai tambah seperti soda ash (Na2CO3). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh parameter operasi terhadap efisiensi penangkapan CO2 dan pembentukan soda ash menggunakan larutan NaOH dalam reaktor bubble. Variabel yang diamati meliputi konsentrasi larutan NaOH, laju alir gas CO2, dan penggunaan cooling jacket . Gas CO2 dengan konsentrasi 15% dialirkan secara bubbling ke dalam larutan NaOH, kemudian dilakukan proses kristalisasi konvensional melalui pemanasan dan pendinginan. Karakterisasi padatan hasil reaksi dilakukan menggunakan metode titrasi, Thermogravimetric Analysis (TGA), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju alir gas CO2, konsentrasi NaOH, dan penggunaan cooling jacket memiliki pengaruh terhadap efisiensi penangkapan CO2 dan pembentukan soda ash. Pada konsentrasi NaOH 6% dan laju alir 750 mL/menit, diperoleh efisiensi penangkapan tertinggi sebesar 11% dan padatan Na2CO3 sebanyak 14 gram dengan yield 79%. Konsentrasi NaOH 12% lebih efektif dalam memaksimalkan penyerapan CO2, sedangkan konsentrasi 6% lebih sesuai untuk menghasilkan padatan dalam jumlah besar. Penggunaan cooling jacket terbukti meningkatkan performa sistem secara signifikan pada konsentrasi tinggi, dengan efisiensi absorpsi mencapai 26% dan perolehan soda ash sebesar 26 gram (yield 85%). Temuan ini menegaskan pentingnya pengendalian parameter operasi, seperti laju alir gas masuk, konsentrasi larutan penyerap, dan suhu reaksi, dalam optimasi pemanfaatan CO2 menjadi produk bernilai.
Perpustakaan Digital ITB