Secara umum, bintang akan berevolusi melalui fase pra deret utama, deret
utama, dan pasca deret utama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
angin bintang, rotasi, dan overshoot inti konvektif, seperti yang dialami oleh
bintang bermassa besar/masif (? 8M?). Evolusi bintang masif pada fase deret
utama dan pasca deret utama dapat dideskripsikan dalam Skenario Conti
Termodifikasi yang mencakup rentang massa 10 - 60 M?, yang sebagian besar
sudah terbukti dari pengamatan berbagai jenis bintang seperti Wolf-Rayet,
Luminous Blue Variables, dan Red Supergiants (RSG). Namun, hingga saat
ini, supernova tipe II yang berasal dari bintang RSG seperti yang dideskripsikan
pada skenario Conti untuk rentang massa 10 - 25 M?, masih belum
dapat teramati, yang kemudian dikenal sebagai Red Supergiant problem. Salah
satu skenario yang dapat menjawab red supergiant problem adalah RSG
berubah menjadi Yellow Supergiant (YSG) terlebih dahulu sebelum menjadi
supernova, meskipun bukti pengamatan masih sangat terbatas. Dalam Tesis
ini, dimodelkan evolusi bintang masif ke tahap RSG sebagai progenitor dari
YSG menggunakan MESA Software. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan
parameter-parameter evolusi yang telah disebutkan sebelumnya. Selanjutnya,
dilakukan fitting dengan data YSG di Awan Magellan Besar. Hasil
menunjukkan bahwa RSG kemungkinan besar adalah progenitor YSG yang
akan mengalami supernova tipe II, meskipun masih dibutuhkan mekanisme
evolusi tambahan untuk menjelaskan kelimpahan unsur berat yang teramati.
Perpustakaan Digital ITB