digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara umum, bintang akan berevolusi melalui fase pra deret utama, deret utama, dan pasca deret utama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti angin bintang, rotasi, dan overshoot inti konvektif, seperti yang dialami oleh bintang bermassa besar/masif (? 8M?). Evolusi bintang masif pada fase deret utama dan pasca deret utama dapat dideskripsikan dalam Skenario Conti Termodifikasi yang mencakup rentang massa 10 - 60 M?, yang sebagian besar sudah terbukti dari pengamatan berbagai jenis bintang seperti Wolf-Rayet, Luminous Blue Variables, dan Red Supergiants (RSG). Namun, hingga saat ini, supernova tipe II yang berasal dari bintang RSG seperti yang dideskripsikan pada skenario Conti untuk rentang massa 10 - 25 M?, masih belum dapat teramati, yang kemudian dikenal sebagai Red Supergiant problem. Salah satu skenario yang dapat menjawab red supergiant problem adalah RSG berubah menjadi Yellow Supergiant (YSG) terlebih dahulu sebelum menjadi supernova, meskipun bukti pengamatan masih sangat terbatas. Dalam Tesis ini, dimodelkan evolusi bintang masif ke tahap RSG sebagai progenitor dari YSG menggunakan MESA Software. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter evolusi yang telah disebutkan sebelumnya. Selanjutnya, dilakukan fitting dengan data YSG di Awan Magellan Besar. Hasil menunjukkan bahwa RSG kemungkinan besar adalah progenitor YSG yang akan mengalami supernova tipe II, meskipun masih dibutuhkan mekanisme evolusi tambahan untuk menjelaskan kelimpahan unsur berat yang teramati.