digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas AKhir
Terbatas  Abdhiany Murtiawaty, A.Md
» Gedung UPT Perpustakaan

Meskipun circumgalactic medium (CGM) menyimpan >50% baryon galaksi dan berperan penting dalam evolusi galaksi melalui aliran masuk/keluar gas, karakterisasinya masih menjadi tantangan besar karena rendahnya kerapatan materi, sifat non-emisif, dan keterbatasan sensitivitas pengamatan. Spektrum absorpsi dari gravitationally lensed quasar (GLQ) menjadi salah satu solusi untuk memetakan CGM secara spasial dan menelusuri propertinya secara lebih lengkap. Pada pekerjaan ini ditinjau lima sistem GLQ dengan separasi sudut antara galaksi pelensa dengan citra quasar merentang antara 0.41”?5.18” dan redshift galaksi pelensa bervariasi antara 0.23 hingga 0.89. Dengan menggunakan Multi-Unit Spectroscopic Explorer (MUSE), instrumen yang memanfaatkan teknik Integral Field Spectroscopy (IFS) dan terpasang di Very Large Telescope (VLT), dapat dilakukan analisis spektral sekaligus pengukuran jarak separasi galaksi-quasar untuk kelima sistem. Sistem doubly lensed quasar SDSS J1515+1511 menunjukkan absorpsi Mg II hanya pada salah satu spektrum quasar dengan separasi kecil (3.02 ± 0.02 kpc), yang dari analisisnya mengindikasikan adanya awan gas dingin (~104 K) dengan kerapatan hidrogen netral tinggi dan kecepatan radial besar menjauhi galaksi induknya (?188 ± 4 km/s). Sistem doubly lensed lainnya, SDSS J1320+1644, menunjukkan adanya absorpsi Mg II pada jarak separasi yang lebih jauh yaitu ~30 kpc, namun awan sistem ini diduga berada di tengah lingkungan grup galaksi yang kompleks. Terdeteksi juga garis Ca II dan Na I dari sistem quadruply lensed quasar WGD2038-4008 dan RXJ1311-1231, tepatnya pada beberapa spektrum quasar dengan separasi kecil (~5 kpc), namun garis yang dideteksi bersifat lebar, menandakan adanya kontaminasi dari spektrum galaksi pelensa. Sistem quadruply lensed 2M1310-1714 tidak menunjukkan absorpsi Ca II maupun Na I pada semua spektrum quasarnya, menjadi contoh kasus tidak adanya gas padat pada separasi ~15 kpc. Analisis CGM berbasis IFS akan lebih komprehensif jika nantinya dikombinasikan dengan spektrum resolusi tinggi dan data multipanjang gelombang (UV, sinar-X, radio) untuk mengungkap fisis CGM secara utuh.