digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2025 AZKIYA SALSABILA ABSTRAK
PUBLIC Open In Flipbook Dwi Ary Fuziastuti

Menghafal Al-Quran belakangan ini telah menjadi tren dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan beberapa kampus di Indonesia untuk membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa baru bagi para hafidz quran dengan berbagai beasiswa yang ditawarkan. Jika dilihat lebih jauh melalui sudut pandang pendidikan matematika, pada dasarnya kebiasaan yang seringkali dilakukan oleh para penghafal Al-Quran selaras dengan prinsip belajar matematika. Para hafidz terbiasa mengasah kognitif mereka melalui terbiasa berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama, tetap menghafal walaupun ayat tersebut sangat sulit untuk ditaklukkan, mempelajari pola-pola ayat, dan sebagainya. Banyak studi yang telah mengkaji tentang hal ini, dan hasilnya memang terdapat korelasi positif antara kemampuan menghafal Al-Quran dengan penalaran matematis siswa. Namun, apakah kemampuan kognitif yang telah terasah melalui proses menghafal Al-Quran juga berhubungan dengan kemampuan matematis lain seperti representasi dan komunikasi matematis? Dari hal ini, penelitian ini mengkaji terkait karakteristik dari dua kelompok sampel yang berbeda, yakni sampel siswa penghafal Al-Quran dan siswa umum. Desain penelitian ini menggunakan metode campuran antara metode kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya, kelompok penghafal Al-Quran lebih unggul walaupun saat dilakukan uji perbandingan tidak berbeda secara signifikan. Jika dianalisis lebih dalam, karakteristik siswa penghafal Al-Quran terkait hasil jawabannya yakni lebih detail dan runtut, dan bentuk representasi yang digunakan cukup beragam. Dalam hal komunikasi matematis, kelompok penghafal Al-Quran juga lebih baik dalam penyampaian argumen. Saat dikaji lebih jauh lagi menggunakan uji statistik yang lain, proses belajar kelompok penghafal Al-Quran memberikan peningkatan yang cukup baik.