digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah pedesaan memiliki potensi ekonomi yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran daerah. Namun, potensi tersebut masih belum dimanfaatkan karena keterbatasan kritis dalam faktor pendukung, termasuk sumber daya manusia yang terampil, fasilitas canggih, dan jaringan yang kuat. Kesenjangan ini memerlukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk secara efektif membuka dan mengelola potensi pedesaan. Akibatnya, solusi inovatif diperlukan untuk meningkatkan pendorong ekonomi ini dan mengubah daerah pedesaan menjadi platform yang dinamis untuk kreativitas dan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan daerah pedesaan untuk menumbuhkan inovasi, memanfaatkan potensi daerah, dan mendorong kolaborasi di antara para pemangku kepentingan. Studi ini mengeksplorasi pendekatan kewirausahaan yang bertujuan untuk merevitalisasi ekonomi pedesaan dengan berfokus pada konsep ekosistem kewirausahaan. Studi ini menguraikan landasan teoritis dan literatur, dengan fokus pada konsep ekosistem kewirausahaan. Ekosistem ini didefinisikan sebagai jaringan sistemik di mana para pelaku dan komponen yang saling terhubung memfasilitasi proses kewirausahaan, memungkinkan terciptanya produk dan inovasi baru. Dalam kerangka kerja ini, para pengusaha memanfaatkan ekosistem untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang, sehingga menghasilkan produk dan layanan yang inovatif. Studi literatur juga menjelaskan bagaimana penciptaan bersama nilai sosial oleh banyak pelaku dapat mereformasi ekosistem menuju perbaikan berkelanjutan. Proposisi yang menjadi pusat penelitian ini adalah kolaborasi di antara pelaku pedesaan berkontribusi pada penciptaan komponen nilai sosial dalam ekosistem kewirausahaan, dan sifat sistemik dari komponen- komponen ini secara signifikan mendukung keberhasilan proses kewirausahaan di lingkungan pedesaan. Dengan menganalisis proposisi ini, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan kerangka kerja yang berharga untuk mendorong pembangunan ekonomi pedesaan. Penelitian ini dilakukan di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia. Desa Sepahat merupakan lokasi ideal untuk mengkaji dinamika ekosistem kewirausahaan di daerah pedesaan karena memiliki perpaduan unik dari komponen ekosistem kewirausahaan. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, penelitian saat ini mengadopsi Soft System Methodology (SSM) untuk membangun model ekosistem kewirausahaan yang kuat yang disesuaikan untuk daerah pedesaan, memastikan bahwa kerangka kerja tersebut selaras dengan kondisi dan tantangan unik daerah pedesaan. SSM sangat cocok untuk penelitian ini karena efektivitasnya dalam menangani sistem sosial yang kompleks dan beraneka ragam, serta beragam perspektif dari berbagai pelaku. Karya ini mengembangkan model yang mengintegrasikan penciptaan nilai sosial bersama dalam ekosistem kewirausahaan pedesaan, sebuah dimensi yang jarang dibahas dalam literatur sebelumnya. Temuan tersebut menunjukkan bagaimana upaya kolaboratif di antara para pelaku berkontribusi pada penciptaan komponen nilai sosial dalam ekosistem kewirausahaan. Penelitian ini memvalidasi proposisi bahwa komponen-komponen ini secara sistemik mendukung keberhasilan proses kewirausahaan di masyarakat pedesaan. Penelitian ini diakhiri dengan menawarkan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di daerah pedesaan. Kerangka kerja yang dihasilkan menguraikan persyaratan platform penting untuk mendorong kewirausahaan yang produktif dan berkelanjutan di masyarakat pedesaan.