Upaya percepatan pembangunan kembali Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi di Indonesia telah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2004 melalui penerapan teknologi modular prapabrikasi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Meskipun efektif dari segi kecepatan konstruksi, teknologi ini menghasilkan luasan ruang kelas yang lebih kecil dibandingkan dengan standar minimal yang ditetapkan dalam regulasi nasional. Kondisi ini menimbulkan tantangan dalam penyediaan ruang belajar yang layak dan sesuai standar pendidikan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan potensi teknologi prapabrikasi lain yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR, yaitu Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) dan Bangunan Rangka Interlok Konstruksi Beton (BRIKON) bersama dengan RISHA. Ketiga teknologi tersebut dianalisis, baik secara individual maupun dalam kombinasi, untuk menghasilkan sistem modular ruang kelas yang memenuhi standar minimum luasan ruang dan kinerja struktural yang memadai. Evaluasi dilakukan berdasarkan tiga kriteria utama, yaitu kinerja desain, proses produksi, dan pelaksanaan konstruksi. Metodologi penelitian melalui pendekatan campuran (mixed methods). Pendekatan kualitatif digunakan dalam mengevaluasi kesesuaian desain bangunan sekolah dasar (SD) modular terhadap standar nasional, menyusun kompilasi regulasi, serta menggali informasi dari aplikator dan praktisi terkait spesifikasi dan penerapan teknologi panel modular. Sementara itu, pendekatan kuantitatif diterapkan untuk mengukur kinerja teknologi panel dalam aspek desain, produksi, dan konstruksi melalui perhitungan teknis, simulasi struktur, serta analisis multi-kriteria menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Data empiris diperoleh melalui wawancara terstruktur dan observasi langsung terhadap aplikator yang tersertifikasi oleh Kementerian PUPR. Sebagai bagian dari metode penelitian, dilakukan pula simulasi numerik menggunakan perangkat lunak rekayasa struktur untuk mengkaji kekakuan sistem struktur dari berbagai konfigurasi grid modular. Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa desain yang diusulkan tidak hanya efisien dari sisi produksi dan pelaksanaan konstruksi, tetapi juga memiliki kapasitas struktural yang andal terhadap beban bangunan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa teknologi RUSPIN memiliki performa paling unggul dalam aspek efisiensi penggunaan material, biaya dan durasi konstruksi, ketebalan elemen struktur, serta kesesuaian luasan ruang kelas dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Proses optimalisasi dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif pada tahap sebelumnya digunakan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan desain arsitektur dan struktur dari panel RISHA, RUSPIN, BRIKON, serta kombinasinya, yang menggabungkan keunggulan dari ketiga teknologi tersebut menghasilkan sistem baru bernama Panel Modular Prapabrikasi Sekolah Dasar (PALAPA SESAR), Hasil evaluasi kuantitatif menunjukkan bahwa PALAPA SESAR memiliki kinerja yang paling unggul dibandingkan RUSPIN dan RISHA pada hampir seluruh parameter teknis. PALAPA SESAR menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan RISHA dalam hampir semua aspek. Dari segi efisiensi struktur terhadap ruang, PALAPA SESAR lebih efisien sebesar 67,99%, menunjukkan penggunaan struktur yang jauh lebih hemat dibandingkan luas ruang yang dihasilkan. Secara biaya, PALAPA SESAR memiliki harga panel 10,5% lebih murah dan biaya konstruksi 32,1% lebih rendah dibanding RISHA. Material sisa yang dihasilkan PALAPA SESAR lebih sedikit 18,13%, yang berkontribusi terhadap efisiensi dan pengurangan limbah. Dari sisi logistik, kapasitas angkut PALAPA SESAR lebih tinggi 10,53%, memungkinkan pengiriman panel yang lebih efisien. Selain itu, waktu konstruksi PALAPA SESAR juga lebih cepat 20,66%, yang mempercepat proses pembangunan secara keseluruhan. Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa PALAPA SESAR menawarkan efisiensi struktural, spasial, dan ekonomis yang lebih baik, menjadikannya pilihan unggul dalam penerapan teknologi modular prapabrikasi untuk pembangunan ruang kelas sekolah dasar. Selanjutnya, instrumen pemilihan panel PALAPA SESAR dikembangkan dalam bentuk website sebagai alat bantu untuk memilih panel berdasarkan kinerja yang diinginkan. Dengan demikian, teknologi ini menawarkan Solusi SD modular prapabrikasi yang efisien, ekonomis, dan sesuai standar untuk penyediaan ruang pendidikan dasar pascabencana di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB