Komposit lamina merupakan struktur yang semakin berkembang dan banyak dipelajari, salah satunya untuk aplikasi struktur pelindung anti peluru. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja balistik pelat komposit CFRP, GFRP, dan KFRP terhadap impak peluru 9x19 mm, serta menilai keakuratan model simulasi numerik menggunakan pendekatan elemen hingga (FEM) dalam memprediksi respons penetrasi, deformasi peluru, dan distribusi energi impak pada struktur pelat komposit.
Dalam penelitian ini, dilakukan eksperimen dan simulasi numerik uji tembak terhadap pelat komposit menggunakan peluru PINDAD MU1-TJ kaliber 9x19 mm. Pada simulasi numerik, peluru dimodelkan sebagai benda yang dapat berdeformasi, berdasarkan referensi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa model peluru rigid menghasilkan eror besar. Peluru deformabel dianggap lebih akurat dalam merepresentasikan fenomena fisik sesungguhnya selama uji impak.
Model setiap jenis pelat terdiri dari 10 kelompok lapisan, dan tiap kelompok lapisan terdiri dari 10 lapis. Berdasarkan hasil simulasi, peluru mengalami deformasi progresif saat menembus pelat komposit, dengan ujung peluru menjadi tumpul dan rata hingga pipih. Penyerapan energi selama impak berlangsung hampir secara linier, yang terlihat dari analisis energi per satuan waktu maupun per satuan panjang translasi. Seluruh pelat CFRP, GFRP, dan KFRP menunjukkan kemampuan proteksi yang memenuhi level tipe II berdasarkan standar NIJ 0108.01.
Hasil simulasi dan eksperimen menunjukkan kesamaan, yaitu peluru mengalami deformasi hingga menjadi pipih, dan kerusakan pada pelat terlokalisasi di area masuknya peluru. Kedalaman penetrasi peluru berdasarkan simulasi untuk pelat CFRP, GFRP, dan KFRP masing-masing adalah 3,00 mm (sekitar 11,09%), 2,01 mm (sekitar 9,90%), dan 6,69 mm (sekitar 22,20%). Sementara hasil eksperimen menunjukkan kedalaman penetrasi sebesar 3,01 mm (11,10%), 2,05 mm (9,95%), dan 6,71 mm (22,22%). Hal ini menunjukkan bahwa model numerik yang dikembangkan mampu memprediksi pelat komposit terhadap impak balistik dengan akurasi yang baik. Namun, hasil simulasi belum menunjukkan adanya delaminasi antar kelompok lapisan, yang menjadi perhatian untuk penelitian lanjutan.
Perpustakaan Digital ITB