digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - M. Gibran Rafif Ys
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA M. Gibran Rafif YS
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Paduan superplastis memiliki potensi besar dalam industri karena mampu mengalami deformasi plastis yang tinggi tanpa necking, sehingga memungkinkan pembentukan produk dengan bentuk yang kompleks dan presisi tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi paduan Zn-15Al sebagai material superplastis pada temperatur kamar, dengan tujuan untuk memahami proses pembuatan paduan serta pengaruh proses termomekanis terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik paduan Zn-15Al. Penelitian dilakukan dengan membuat paduan Zn-15Al melalui metode peleburan induction heating dan mold casting, diikuti oleh proses homogenisasi, cold rolling (25 °C), serta annealing. Paduan dikarakterisasi menggunakan SEM-EDS dan metalografi untuk menganalisis komposisi unsur dan mikrostruktur. Sifat mekanik paduan didapatkan melalui uji tarik dan uji keras untuk menentukan nilai yield strength, tensile strength, percent elongation, dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan Zn-15Al terdiri dari fasa Zn-rich ? dan eutektoid (?+?) pada temperatur kamar. Pengerolan sebanyak 40% reduksi ketebalan menghasilkan kombinasi terbaik antara kekuatan dan keuletan, dengan tensile strength sebesar 179 MPa dan percent elongatioan sebesar 100%. Terjadi fenomena anneal hardening akibat dekomposisi fasa ?2 yang menyebabkan peningkatan kekerasan setelah dilakukan annealing. Akan tetapi, paduan belum menunjukkan sifat superplastis karena seluruh spesimen mengalami necking. Selain itu, deformasi plastis yang besar terjadi setelah necking.