digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prospek Sori Hiu merupakan endapan sistem porfiri sulfidasi tinggi, berdasarkan hasil penyelidikan eksplorasi sebelumnya data dari lubang bor VHD020 menunjukkan mineralisasi tembaga (Cu) sebesar 0,17% pada kedalaman 604-803m dan emas (Au) sebesar 0,3 ppm pada kedalaman 614-803m. Namun, lokasi ini menghadapi berbagai tantangan, seperti aksesibilitas yang buruk, kondisi komunikasi yang terbatas, topografi perbukitan curam, serta kendala logistik dan risiko keselamatan yang perlu dikelola untuk keberlanjutan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah manajemen eksplorasi yang belum efektif di Sori Hiu dengan fokus utama adalah untuk menyeimbangkan aspek teknis, biaya, perizinan, lingkungan, dan sosial, serta menerapkan teknologi modem guna mendukung kegiatan studi geologi. Manajemen eksplorasi yang dilakukan sebelumnya dianggap belum efektif dengan bukti dijumpai beberapa faktor penghambat kegiatan eksplorasi yang terdiri dari aspek keselamatan kerja, aspek perencanaan dan pelaksanaan operasional, aspek teknis pemboran, aspek sumber daya manusia, peralatan dan perlengkapan yang digunakan. Oleh karena itu peningkatan kinerja manajemen eksplorasi sangat penting dalam mengelola risiko teknis maupun non-teknis yang dapat mempengaruhi jadwal kegiatan, biaya dan tujuan itu sendiri. Dalam mendukung studi geologi, dilakukan pengumpulan data-data lapangan yang terdiri dari: pengambilan data singkapan dan struktur geologi dengan metode lintasan kompas dan GPS; pengambilan data conto tanah dan conto batuan dengan menggunakan metode grid dan grab sampling; pengambilan data conto lubang bor dengan metode pengeboran inti dan analisis laboratorium dengan menggunakan metode fire assay-atomic absorption spectoroscopy dan four acid digest/ICP-OES. Dengan dilakukannya pendekatan manajemen eksplorasi yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan pengambilan data tambahan di prospek Sori Hiu maka telah terbukti bahwa selama kegiatan eksplorasi berlangsung tidak dijumpai adanya kecelakaan kerja yang serius yang dapat menghambat kegiatan operasional pemboran, meningkatkan efektivitas persiapan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan kegiatan operasional berjalan sesuai dengan rencana tata waktu, dapat mengelola kegiatan teknis pemboran dalam mengatasi masalah gagal mencapai target kedalaman, waktu dan biaya, serta meningkatkan tingkat kepercayaan pengambilan data bor dengan didukungnya peralatan yang lengkap dan modem. Mineralisasi prospek Sori Hiu dijumpai dilubang bor HDE24-005 yang memotong mineralisasi sepanjang 284m @ 0,18% Cu dan 0,15 git Au di kedalaman 131- 415m, prospek ini memberikan peluang signifikan untuk eksplorasi lebih lanjut didukung dengan pendekatan manajemen eksplorasi dalam penelitian geologi dapat membuka jalan bagi pengembangan sumber daya mineral yang berharga di kawasan tersebut.