Kebocoran pembuluh darah retina dapat menyebabkan edema pada retina yang merupakan salah satu ciri penyakit retinopati diabetik. Sejauh ini pemeriksaan FFA (Fluorescence Fundus Angiography) secara berkala merupakan cara diagnosis yang paling efektif untuk penyakit tersebut. Namun, pemakaian FFA ini menimbulkan masalah karena harganya cukup mahal dan menyebabkan efek samping pada pasien. Agar risiko dari pemeriksaan FFA bisa dikurangi, sistem Automated Fluorescence (AF) dibuat untuk mendeteksi kebocoran pembuluh darah secara automatis pada citra retina yang diperoleh dari kamera fundus tanpa memberikan injeksi zat kontras (non-invasive). Pada penelitian ini, metoda yang digunakan untuk deteksi penjalaran pembuluh darah pada citra retina adalah wavelet Gabor 2-D, analisis multiresolusi, dan filter highpass Butterworth. Metoda untuk deteksi area kebocoran retina meliputi JST (Jaringan Saraf Tiruan), CLAHE (Contrast-Limited Adaptive Histogram Equalization), dan operasi morfologis. Hasil percobaan menunjukkan keakuratan algoritma dalam mendeteksi pembuluh darah besar maupun kecil dan area kebocoran yang memberikan tingkat kesesuaian tinggi terhadap citra referensi. Sistem AF ini sudah bisa diaplikasikan dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).